Vino G. Bastian Ajak Masyarakat Berhenti Nonton Film Bajakan
Vino G. Bastian, pembajak dan penikmat sama-sama berbuat kejahatan. (Foto: MP/Albi)
FILM bajakan merugikan berbagai pihak yang terlibat dalam industri film Indonesia. Demikian menurut artis peran Vino G Bastian saat ditemui merahputih.com di XXI Plaza Indonesia Jakarta Pusat. Vino sendiri mengaku filmnya pernah dibajak orang lain.
Begitu pula buku sang ayah yang dikenal sebagai penulis cerita Wiro Sableng, Bastian Tito. Ia merasa gemas dengan pelaku pembajak film ini. "Saya ngerasain film saya pernah dibajak dan buku ayah saya juga pernah dibajak," ungkap Vino, Selasa (7/8).
Menurut pria 36 tahun itu, selain kreator film, pihak yang dirugikan dari pembajakan ialah para pemain.
Ia menegaskan para pemain mengalami kerugian dari berbagai aspek. Termasuk penghasilan yang didapat dari film itu sendiri.
Sebab, karena ada film bajakan yang tentunya lebih murah dapat mengurangi jumlah penonton di bioskop. Bahkan melalui situs streaming ilegal film baru pun bisa dinikmati secara gratis. "Beberapa aktor dapat bonus jika tembus beberapa penonton," tambah suami Marsha Timothy itu.
Masalah pembajakan film sudah terbilang serius bagi Vino. Sebab jika terjadi terus menerus bisa-bisa kata Vino Indonesia tidak akan lagi menghasilkan film berkualitas. Para kreator pun jadi malas karena produksi film untuk menghasilkan pendapatan menjadi sia-sia. "Karena pembajakan nanti tidak ada lagi film indonesia," imbuhnya.
Pemain film Chrisye itu juga mengingatkan para milenial yang sering melakukan live streaming saat berada di bioskop. Hal tersebut sama saja seperti membajak film karena menjadi spoiler dalam cerita film itu. Adegan film tidak boleh dibocorkan melalui visualisasi update status melalui live streaming. "Nonton hari pertama (tayang) terus update supaya ada followers, di balik itu Anda merugikan banyak orang saat streaming," tegas Vino.
Satu hal lagi yang Vino tegaskan. Pihak yang bertanggung jawab dalam pembajakan film bukan dari sisi pelaku pembajak saja. Penikmat film bajakan pun menjadi pihak yang bersalah.
Karenanya Vino ingin memberikan sosialisasi agar masyarakat berhenti menikmati film bajakan melalui dirinya sebagai duta kampanye anti-pembajakan film. Kampanye tersebut diinisiasi oleh Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Cinema XXI, CGV dan Cinemaxx.
"Pembajakan itu memang kejahatan. Penikmatnya pun juga harus sadar. Pembajak dan penikmat sama-sama berbuat kejahatan," tutup Vino G Bastian.
Sekadar informasi, selain Vino G Bastian aktor Fariz Alfarazi dan Jessica Veranda ikut terlibat menjadi duta kampanye anti-pembajakan film. Sahabat Merah Putih, yuk berhenti nonton film bajakan. Hal yang kamu lakukan ini ternyata merugikan banyak orang, terutama pihak yang terlibat dalam industri film. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Bong Joon-ho Berencana Bentuk Pasukan Khusus Penghancur AI, Khawatirkan Pengaruhnya terhadap Karya Seni
Benedict Cumberbatch Komit Garap Film Adaptasi ‘Rogue Male’, Novel yang Mengilhami James Bond
Film 'Merv' Siap Tayang 10 Desember 2025: Tentang Cinta, Perpisahan, dan Anjing yang Ikut Patah Hati
Vecna di Stranger Things 5 Ternyata Punya Rencana yang Jauh Lebih Gila!
Simak Lagu Sinopsis dan Urutan Film 'Avatar' Jelang Rilis 'Fire and Ash' Desember 2025
Romansa Semalam di Prancis, Film 'Champagne Problems' Netflix Sukses Bikin Penonton Baper
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Lagu 'Bunga Maaf' Perkuat Nuansa Drama Emosional di Trailer Film 'Suka Duka Tawa'
Choo Young-woo dan Shin Si-a Hangatkan Malam Natal lewat Film ‘Even If This Love Disappears Tonight’
Sinopsis Film ‘Relay’ yang Dibumbui Misteri dan Teknologi