Usai Lapor Kasus Penghinaan 'PKI', Menteri Natsir Tak Hadiri Panggilan Polisi


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. (MP/Noer Ardiansjah)
MerahPutih.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir batal hadir untuk diperiksa terkait kasus penghinaan dan pencemaran nama baik lewat Whatsapp.
"Beliau tidak bisa hadir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono dikantornya, Rabu (17/1).
Rencananya, Menteri Natsir akan diperiksa sebagai pelapor. Penyidik sendiri akan mengagendakan pemeriksaan ulang kepada Natsir. Namun, Natsir belum memberikan klarifikasnya.
"Nanti beliau akan beri waktu dan bisanya kapan, jamnya kapan," ucap Argo.
Selain Natsri, penyidik juga tengah mengagendakan memeriksa salah seorang Direktorat Jenderal di Kemenristekdikti sebagai saksi.
Argo mengaku, saat ini penyidik belum dapat melacak pengirim teror kepada Natsir. "Nomornya sudah mati ya," katanya.
Berdasarkan penyelidikan, teror yang dialami oleh Menteri Natsir bukan kali pertama.
"Intinya lebih dari satu. (Isinya) Ya cuma seperti kemarin saja yang disampaikan itu," beber Argo.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhamad Nasir melaporkan seseorang ke Polda Metro Jaya karena diduga melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik.
Laporan itu dibuat atas nama Kepala Bagian Advokasi Hukum pada Biro Hukum dan Organisasi Kemristek dan Dikti Polaris Siregar. Dalam laporan itu, terlapor masih dalam penyelidikan. Kasus itu ditangani oleh Ditreskrimsus.
Dalam kronologi laporan polisi yang dibuat Polaris, Nasir disebut keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu disampaikan seseorang yang tak dikenal menggunakan aplikasi pesan Whatsapp.
Selain disebut keturunan PKI, pesan dari nomor +6281386433596 juga menjelek-jelekan kepemimpinan Natsir selama menjabat sebagai Menristekdikti yang dinilai tak becus mengurus perguruan tinggi negeri (PTN).
"PTN terus jadi korban percobaan berkeputusan dan kepemimpinan Sinasir g****k. Walaupun saya bukan rektor, tetapi memahami jeritan hati perilaku Nasir yang lebih kejam dari PKI. Jangan-jangan Nasir juga ini turunan PKI," tulis pesan WA yang diterima Menteri Natsir (Ayp)