Uniknya Pohon Natal Terbuat dari Botol Air Mineral Bekas


Pohon Natal dari botol air mineral (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Megapolitan - Jelang perayaan Natal tahun ini, Gereja Kristen Pasundan (GKP) Depok sedang melakukan beberapa persiapan menyambut malam sakral itu, salah satunya membuat Pohon Natal.
Uniknya, Pohon Natal tersebut dibuat memakai botol air mineral bekas yang dikumpulkan hingga menjadi sebuah Pohon Natal. "Kami memang sudah dua tahun belakangan ini membuat Pohon Natal unik daripada yang lain. Tahun lalu, kami membuat dengan gelas air mineral bekas. Nah, sekarang kita pakai botol bekasnya," kata Andi selaku panitia Natal tahun ini kepada merahputih.com, Ahad (18/12).
Gereja tertua kedua di Depok ini tengah menyiapkan segala kebutuhan untuk Natal nanti, dimulai dari dekorasi di lingkungan gereja sampai pembenahan lingkungan gereja. Menurut Andi, ini dilakukan agar mengurangi limbah plastik serta menumbuhkan kreativitas bagi jemaat GKP.
Pohon Natal itu sendiri, terbuat dari kurang lebih 5500 botol air mineral bekas. "Pohon Natal ini dibuat sekitar tiga mingguan, lah, dan baru selesai pada tanggal 7 Desember kemarin. Pohon ini menghabiskan sekitar 5500-an botol bekas," jelas Andi.
Andi menuturkan, semua bahan-bahan untuk membuat pohon tersebut tanpa mengeluarkan biaya, dikarenakan semua material untuk membuat Pohon Natal itu dikumpulkan dari para jemaat yang secara sukarela memberikan apa yang dibutuhkan.
"Jemaat secara sukarela dan antusias dalam membantu membuat Pohon Natal ini. Karena itu, jiwa gotong royong di sini besar," kata Andi.
Pohon Natal setinggi 11 meter dan berdiameter 4 meter tersebut dilengkapi dengan lampu yang berwarna-warni sehingga ketika malam terlihat sangat cantik dan berwarna.
"Siapa pun boleh saja mengunjungi atau sekadar berfoto di pohon itu. Terbuka untuk umum. Semua boleh menikmati hasil karya kita," jelas Andi.
Gereja Kristen Pasundan (GKP) Depok ini sudah berdiri 63 tahun dan sudah memiliki jemaat sekitar 800 orang. Tidak hanya suku Sunda saja yang terdaftar di GKP ini, semua suku ada di GKP tersebut.
Dengan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, maka semua suku boleh beribadah di GKP Depok ini, asalkan sudah mendaftarkan diri.
"Ya, kami memang memegang teguh Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, semua suku ada di dalam sini. Ya, kami di sini sudah sepenuhnya NKRI," pungkas Andi. (Ard)
BACA JUGA:
- Natal dan Tahun Baru, CFD Solo Ditiadakan Dua Pekan
- Wisatawan Diprediksi Macetkan Kota Yogyakarta pada Libur Natal-Tahun Baru 2017
- Libur Natal-Tahun Baru, Penumpang Angkutan Umum ke Yogyakarta Naik 2%
- MMS Banten Bersiap Hadapi Arus 164 Ribu Kendaraan di Libur Natal dan Tahun Baru
- Hadapi Libur Natal Tahun Baru, Bandara Adisutjipto Tambah 2 Penerbangan
Bagikan
Berita Terkait
10 Kereta Favorit Penumpang di Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Pokemon Festival 2024 Siap Ramaikan Libur Akhir Tahun

Jalur Fungsional Solo-Jogja Dilintasi 107.321 Kendaraan Selama Libur Nataru

Kiat Finansial saat Liburan Akhir Tahun, Antisipasi Keuangan Rungkad

5 Tayangan Aksi di Viu untuk Habiskan Akhir Tahun 2023

Harga Beras Premium Rata Rata Rp 15.010 Per Kg Jelang Akhir Tahun

Tujuh Titik Jalan Ruas Tol Jakarta-Cikampek Alami Perbaikan

Rekomendasi Film 2022 untuk Melengkapi Liburan Natal dan Tahun Baru

KAI Siapkan Ribuan Petugas Tambahan Jelang Libur Nataru

Liburan Tiba, Waktunya Ambil Cuti
