UNESCO Tambah Situs Warisan Dunia 2018, ini Daftarnya


Kota Kalifah di Medina Azahara, Cordoba, Spanyol, masuk daftar Warisan Dunia UNESCO 2018. (foto: musement)
SETIAP tahun Komite Warisan Dunia UNESCO berkumpul untuk meninjau ulang situs yang dimasukkan ke daftar warisan dunia UNESCO. Sebanyak 21 perwakilan dari berbagai negara ikut dalam diskusi untuk mengambil keputusan penting tersebut. Tahun ini, Komite bertemu di Bahrain dan berencana mengumumkan hasil lengkap keputusan mereka pada 4 Juli mendatang. Sejumlah situs indah nan mengagumkan masuk daftar yang ditinjau tahun ini.
Daftar situ warisan dunia UNESCO pertama kali dipublikasikan pada 1978. Dua situs ternama yang masuk daftar di edisi perdana ialah Taman Nasional Yellowstone di AS dan Kepulauan Galapagos di Ekuador. Setelah berjalan empat dekade, gelar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO menjadi 'penarik' kunjungan wisatawan ke situs tersebut. Tentunya tak mudah masuk ke daftar badan budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut. Situs yang diusulkan haruslah memiliki nilai-nilai universal yang mengagumkan. Itulah mengapa situs yang ditahbiskan menjadi warisan dunia oleh UNESCO amat beragam, mulai dari peninggalan arkeologi, keindahan alam, hingga kota bersejarah.
Tahun ini, penambahan dilakukan pada kategori yang sedikit berbeda. Beberapa properti budaya, seperti Kota Kalifah di Medina Azahara dekat Cordoba, Spanyol, masuk ke daftar nominasi. Kota kekalifahan yang didirikan pada abad ke-10 ini dulunya merupakan permukiman muslim Arab di abad pertengahan. Kini, kkota tersebut menjadi hamparan reruntuhan yang indah.

Selain properti budaya, situs alam juga tercatat dalam daftar tahun ini. Gunung Barberton Makhonjwa di Afrika Selatan dan Gunung Fanjingshan di Tiongkok ialah dua yang tertera di daftar. Sementara itu, beberapa situs lainnya masih diperdebatkan apakah bisa masuk di daftar tahun ini atau tidak. Komite masih memperdebatkan bagian mana dari Kota Manama di Bahrain yang akan dimasukkan ke daftar. Selain itu, ada situs permakaman dan monumen kenangan Perang Dunia I di Belgia dan Prancis serta Bukit Prosecco di wilayah Conegliano dan Valdobbiadene, Italia, yang masih diperdebatkan untuk mendapat gelar Warisan Dunia UNESCO.
Meskipun demikian, Komite telah menetapkan sejumlah situs sebagai warisan dunia. Kota Kuno Qalhat di Oman yang terkenal karena reruntuhan arkeologinya yang mengagumkan jadi salah satu yang sudah disetujui. Demikian juga Al-Ahsa Oasis di Arab Saudi dan situs arkeologi Thimlich Ohinga di Kenya.

Berikut daftar lengkap situs Warisan Dunia UNESCO yang telah disetujui pada Selasa (3/7), seperti dilansir CNN Travel.
Denmark: Aasivissuit, Nipisat: area berburu suku Inuit yang terletak antara es dan lautan.
Arab Saudi: Al-Ahsa Oasis: sebuah situs kebudayaan yang tengah berkembang
Oman: Kota Tua Qalhat
Spanyol: Kota Caliphate, Medina Azahara
Belgia, Belanda: Koloni Benevolence
Belgia, Prancis: Permakaman dan tugu kenangan Perang Dunia I (Front Barat)
Turki: Gobekli Tepe
Jepang: Situs Kristen tersembunyi di Nagasaki
Italia: Ivrea: kota industri abad ke-20
Italia: Bukit Prosecco di Conegliano dan Valdobbiadene
Jerman: Katedral Naumburg
Rumania: Area tambang Rosia Montana
Korea Selatan: Sansa, biara Buddha di pegunungan
Iran: Situs arkeologi Sassanid di Fars
Jerman: Perbatasan arkeologis Hedeby dan Danevirke
Kenya: Situs arkeologi Thimlich Ohinga
India: Gaya Victorian dan Art Deco Kota Mumbai
Afrika Selatan: Pegunungan Barberton Makhonjwa
Prancis: Chaine des Puys
Tiongkok: Fanjingshan
Kolombia: Taman Nasional Chiribiquete
Kanada: Pimachiowin Aki
Meksiko: Lembah Tehuacan-Cuicatlan: habita asal Mesoamerica
Rusia: Lembah Sungai Bikin

Tak hanya menambahkan situs baru ke dalam daftar, Komite juga mencoret satu situs dari daftar. Belize Barrier Reef yang merupakan gugusan koral terbesar kedua di dunia resmi dihapus dari daftar Warisan Dunia Terancam. Setelah sembilan tahun ada dalam daftar, gugusan koral tersebut kini dalam kondisi yang tak lagi mengkhawatirkan. Semua itu berkat usaha dan perencanaan visioner dari pemerintah Belize.
Situs Warisan Dunia di Indonesia
Indonesia sendiri hingga kini memiliki delapan situs Warisan Dunia UNESCO, yaitu Candi Borobudur (1991), Taman Nasional Komodo (1991), Candi Prambanan (1991), Taman Nasional Ujung Kulon (1991), Situs Manusia Purba Sangiran (1996), Taman Nasional Lorentz (1999), Hutan Hujan Tropis Sumatra (2004), dan Sistem Subak di Bali (2012). Dari semua situs tersebut, Hutan Hujan Tropis Sumatra dikategorikan sebagai situs yang tengah terancam.
Selain itu, pemerintah Indonesia pernah beberapa kali mengajukan usulan untuk dijadikan situs Warisan Dunia UNESCO. Terakhir pada 2017 lalu, pusat Kota Yogyakarta masuk dalam daftar tentatif situs Warisan Dunia UNESCO. Apakah tahun ini Indonesia akan masuk daftar? Kita tunggu kabar dari Bahrain.(dwi)