Twitch akan PHK 400 Karyawan
Langkah Twitch untuk pengembangan jangka panjang perusahaan. (Foto: Unsplash/Caspar Camille Rubin)
TWITCH mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerjanya pada Senin, (20/3). Hal ini menunjukkan situs streaming juga bisa mengalami pengurangan yang telah melanda industri teknologi dalam enam bulan terakhir.
PHK akan memengaruhi 400 karyawan di perusahaan dan dicirikan sebagai upaya untuk meningkatkan prospek bisnis Twitch dalam jangka panjang. Pengurangan tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan induk Twitch, yakni Amazon untuk melepas 9.000 pekerja.
"Seperti banyak perusahaan, bisnis kami telah dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro saat ini, dan pertumbuhan pengguna dan pendapatan tidak sejalan dengan harapan kami," tulis CEO Twitch Dan Clancy.
“Untuk menjalankan bisnis kami secara berkelanjutan, kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk mengecilkan ukuran tenaga kerja kami,” lanjutnya.
Baca juga:
Clancy mengumumkan berita tersebut di blog perusahaan hanya beberapa hari setelah CEO lama Twitch Emmett Shear mengatakan bahwa dia akan mundur dari perusahaan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Clancy pindah ke peran kepala eksekutif dari posisi sebelumnya sebagai presiden, yang membuatnya sudah menjalankan operasi sehari-hari di perusahaan. Setelah mengambil alih jabatan, PHK menjadi kebijakan pertama yang langsung diambil Clancy.
Meskipun Twitch masih menjadi platform yang sedang naik daun, baik dalam hal komunitasnya maupun dampak budayanya yang masif, perusahaan tersebut kemungkinan besar berjuang untuk menyamai puncak pandemi awal.
Sejatinya, apa yang dialami perusahaan teknologi saat ini bukan penurunan drastis. Hanya saja, tingkat produktivitas mereka sempat meningkat drastis pada masa awal pandemi, seperti Twitch karena banyak penggunanya memiliki lebih banyak waktu di dalam rumah.
Baca juga:
Namun, setelah situasi pandemi berangsur membaik, tingkat produktivitas Twitch menurun, kembali pada tingkat seperti pada masa sebelum pandemi COVID-19. Penurunan itu dilihat sebagai tanda bahaya yang mendorong perusahaan untuk mengambil langkah-langkah preventif.
Pada masa sebelum pandemi, dengan orang-orang terjebak di rumah, berjam-jam dihabiskan di ruang online melonjak dan perekrutan mengikuti. Tetapi kondisi ekonomi yang tidak pasti baru-baru ini menyeret langkah-langkah baru perusahaan teknologi.
Langkah baru itu dimaksudkan untuk mengembalikan tingkat produktivitas semasa pandemi. Sayangnya, dalam banyak kasus langkah yang mereka lakukan itu mendorong untuk mengurangi dan memotong ukuran tim mereka alias PHK. (waf)
Baca juga:
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!
Kamera Samsung Galaxy S27 Ultra Dinilai Mengecewakan, tak Banyak Perubahan?