Turun Tangan Luhut Bela Proyek Hilirisasi Tambang
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Program tambang dan hilirasasi terutama nikel yang saat ini tengah naik daun di Indonesia, mendapatkan kritik dari calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/).
Ia mengingatkan hilirisasi tidak boleh ugal-ugalan karena mengorbankan sumber daya alam (SDA) dan hanya memberikan penerimaan negara secara terbatas tanpa mempertimbangkan ekologi, sosial, dan kondisi buruh yang diabaikan karena banyak tenaga asing, serta korban kecelakaan.
Baca Juga:
Walhi Kritisi Kebijakan Lingkungan Program Hilirisasi Gibran Cuma Tempelan
Selain itu, Cak Imin menilai produksi nikel Indonesia sudah berlebihan sehingga daya tawar Indonesia menurun. Kritikan Cak Imin ini mendapatkan tanggapan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia membantah proyek hilirisasi industri pertambangan didominasi oleh tenaga kerja asing (TKA). Tapi mengakui jika jumlahnya tenaga kerja asing berkisar antara 10-15 persen saja.
Luhut melalui video di akun Instagram pribadi yang terverifikasi @luhut.pandjaitan menegaskan, adanya TKA tersebut mau tidak mau harus dilakukan lantaran pada saat awal pengoperasian teknologi industri hilirisasi, sumber daya manusia (SDM) belum melakukannya.
Ia memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
"Itu tidak bisa tidak kita (pemerintah) lakukan karena kita memang tidak punya kualitas manusia pada saat itu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu. Sekarang secara bertahap itu berkurang karena sudah banyak yang kita latih dan training. Itu suatu proses yang harus dilalui," kata Luhut.
Luhut menegaskan, telah didirikan Politeknik Industri Logam di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangka memenuhi tenaga kerja industri yang kompeten.
Bahkan, mahasiswanya ada yang dikirim langsung ke China untuk belajar dan saat ini menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter (fasilitas pemurnian mineral) di daerah tersebut.
"Itu menurut saya bagus dan guru-gurunya juga class-class ada yang dari ITB, ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar di sana dan mereka langsung praktik di industrinya dan malah ada yang dikirim ke China untuk belajar teknologi yang lebih advance lagi dan sekarang mereka bekerja menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter di Sulawesi," katanya.
Hilirisasi menjadi salah satu proyek yang ditawarkan pasangan Prabowo dan Gibran pada pemilih untuk menggaet pemilih. Menurut Gibran, hilirisasi jangan hanya fokus ke nikel dan tambang, tetapi juga di semua aspek. Misalnya hilirisasi digital, hilirisasi pertanian, dan sebagaiknya.
"Jika agenda hilirisasi pemerataan pembangunan transisis menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa kita kawal, insyaaallah bisa terbuka 19 juta pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan," kata Gibran. (*)
Baca Juga:
Gibran Konsisten Gaungkan Hilirisasi Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Hari Santri 2025: Cak Imin Ajak Santri Menerobos Belenggu Keterbatasan
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
KPK Tidak Temukan SK Pencabutan 4 IUP Nikel Raja Ampat Yang Sempat Viral
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Jawa Timur Paling Puas, Maluku - Papua Paling Kritis terhadap Pemerintahan Prabowo - Gibran
Survei 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, 19 Persen Responden Nilai Kinerja Belum Memuaskan
Ada Dorong Reshuffle, Siapa Menteri Paling Puas di Mata Publik? Ini Hasil Survei Poltracking
Bukan Hanya Pesantren, Pemerintah Bakal Bangun Rumah Ibadah Rusak dan Roboh