Tren Penggunaan Drone di 2022
Penggunaan drone masa kini (Sumber: Pexels/Darrel und)
BANYAK perusahaan yang masih menganggap teknologi drone sebagai hal yang baru. Kurangnya pengetahuan membuat mereka enggan mengambil risiko yang tinggi. Namun, kini semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di berbagai segmen. Karena makin banyak yang mengetahui tren ini akan terus berkembang, bisnis drone akan menjadi sesuatu yang tak terelakkan di masa depan.
Saat ini, beberapa kegunaan utama drone ialah pemetaan dan survei serta inspeksi. TerraDrone mengungkapkan, di sektor energi sekitar 83 persen, drone digunakan untuk melakukan inspeksi. Sementara itu, di industri lain, drone banyak digunakan untuk inspeksi ialah untuk realestate, rental and leasing, dan industrial plant (67 persen).
BACA JUGA:
Google Translate Hadirkan Terjemahan Spesifik Gender untuk iOS
Di sektor konstruksi sebanyak 80 persen digunakan untuk pemetaan dan survei. Hal itu juga terjadi di industri lain seperti pertanian (59 persen), pertambangan, penggalian dan ekstraksi minyak dan gas (55 persen), dan beberapa industri lainnya. Di posisi berikutnya, drone banyak digunakan untuk fotografi dan pembuatan film, yang sangat akrab dengan banyak orang di luar penggunaan industri. Aplikasi ini mewakili 74 persen penggunaan drone di industri Informasi. Sebanyak 60 persen penggunaannya dalam seni, hiburan, dan rekreasi.
Ryan Fadhilah Hadi selaku Deputy Director International Business, Asia Pacific Region Terra Drone Corporation mengungkapkan ekosistem drone berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada hanya ratusan perusahaan drone pada tahun 2016 menjadi ribuan pada tahun 2020, dan sekarang jumlahnya pasti akan lebih banyak. "Tidak hanya jumlah perusahaan yang tumbuh tetapi juga segmen industri baru mulai banyak diperkenalkan seperti pengembang software untuk perencanaan misi, pengembang platform manajemen operasi drone, pengembang platform pemrosesan data, produsen drone logistik dan transportasi, dan lain-lain," ujarnya.
Dengan meningkatnya penggunaan drone, peraturan dan operasi pun semakin ketat. ID untuk pengoperasian jarak jauh akan menjadi standar baru. Banyak negara akan belajar dari penerapannya di wilayah AS. Izin BVLOS akan lebih mudah didapat karena kerangka penilaian risiko semakin matang. Nantinya, kita akan melihat banyak uji coba UTM di banyak negara, tidak terbatas di AS dan Eropa tetapi juga beberapa negara di Asia & Amerika Latin.
Selain itu akan lebih banyak perusahaan akan menerima sertifikat kelaikan udara khusus mereka untuk pengujian penerbangan. Adopsi di sektor industri & professional juga akan meningkat seiring Kebutuhan sinematik oleh pembuat film di seluruh dunia. Pertunjukan cahaya drone akan mendapat perhatian lebih terutama untuk acara olahraga besar. Drone otonomi level 5 (drone-in-a-box) akan lebih diadaptasi oleh banyak perusahaan untuk memudahkan operasi jarak jauh. Dari sisi regulasi, akan ada beberapa perubahan dalam proses mendapatkan izin yang diperlukan untuk mengoperasikan drone secara legal di Indonesia. Prosesnya jauh lebih jelas dari sebelumnya, namun ada prasyarat baru yang harus diperoleh sebelum melalui aplikasi. Melalui SIDOPI, pilot cukup mendaftar untuk mendapatkan lisensi pilot jarak jauh seperti yang dipersyaratkan oleh CASR Part 107 untuk mengoperasikan drone secara komersial. Ini adalah terobosan nyata yang diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk merangkul industri yang sedang berkembang pesat.
Dari sisi pemanfaatan di industri, nantinya akan lebih banyak penerbangan uji coba yang akan terjadi pada tahun 2022 serta membuka lanskap drone untuk digunakan dalam logistik & transportasi di Indonesia. Bagi industri yang sudah cukup lama menggunakan drone seperti konstruksi, migas dan tambang akan banyak operasi baru karena semakin banyak sensor yang lebih mudah jika menggunakan wahana drone.
Selain itu semakin banyak lembaga pemerintah yang membuka pintu bagi teknologi drone ini seperti focus pemerintah di sektor pertanian yang mulai menggunakan drone untuk kebutuhan penyemprotan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga sudah mengakui drone sebagai salah satu alat penting dalam konteks tanggap bencana. Semakin banyak aplikasi aplikasi yang diadaptasi untuk membantu pemerintah mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang penanggulangan bencana serta risiko untuk mitigasi bencana. Ini akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang.(avia)
Bagikan
Berita Terkait
Korban Tewas Kebakaran di Ruko Terra Drone Jadi 22 Orang, Semua Dibawa ke RS Polri
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!