Tips Berkendara Aman Bersama Anak
Orangtua harus lebih waspada saat berkendara bersama anak.(foto: pexels-tim-mossholder)
MERAHPUTIH.COM - MENJAGA kenyamanan dan keselamatan sang buah hati dalam perjalanan bukanlah tugas yang mudah, terlebih dalam cuaca yang tidak stabil. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Indonesia akan memasuki periode pancaroba atau peralihan musim pada Maret-April. Ada potensi hujan deras dalam durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es.
Di masa seperti ini, para orangtua harus lebih waspada dalam berkendara saat peralihan musim, khususnya saat berkendara bersama anak. Jika anak masih kecil dan sangat aktif, pengendara perlu membagi fokus antara mengemudi dan merawat anak. Agar berkendara bersama anak aman, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) of PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono, dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, membagikan tips berkendara aman bersama keluarga.
BACA JUGA:
Tips Aman Berkendara saat Musim Hujan
Pertama, pastikan kondisi mobil dalam keadaan prima. Periksa performa mesin, rem, kelistrikan, AC, wiper, dan lampu kendaraan sebelum berangkat. Di samping itu, pastikan ban dalam kondisi baik dan tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan. Dengan sistem pengereman dan kondisi ban yang optimal, kendaraan akan memiliki kontrol yang lebih baik di jalan.
Kedua, gunakan car seat yang sesuai usia dan berat anak. Untuk bayi di bawah 13 kilogram dan usia di bawah 1 tahun, gunakan infant car seat yang menghadap ke belakang. Sementara itu, untuk bayi di atas 13 kilogram dan usia 2 tahun ke atas, gunakan convertible car seat yang menghadap ke depan. Jika anak di atas 20 kilogram atau berusia lebih dari 5 tahun, gunakan car seat booster yang memiliki tambahan tali pengaman.
Ketiga, perhatikan kecepatan berkendara demi keselamatan anak, terutama pada jalanan yang basah dan licin. Ketika berkendara bersama anak, batas kecepatan kendaraan yang ideal sebaiknya 60-80 km/jam agar memberikan waktu yang cukup untuk merespons situasi darurat dan mengurangi risiko kecelakaan. Hindari perubahan kecepatan yang mendadak, seperti akselerasi atau pengereman yang kasar agar anak tidak mual atau bahkan cedera.
Keempat, perhatikan kondisi jalanan. Pengendara perlu berhati-hati saat melewati jalanan yang tergenang air agar terhindar dari selip. Ban yang kehilangan cengkraman karena selip dapat menciptakan situasi berbahaya, terutama ketika kendaraan melaju terlalu cepat dan kehilangan kendali. Kondisi itu meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan fatal.
“Sebaiknya pengendara memilih ban dengan cengkraman optimal sehingga untuk meminimalisir risiko selip di jalan. Selain itu, pilihlah ban yang dapat meminimalisasi guncangan dan meningkatkan kenyamanan anak selama perjalanan,” jelas Apri.(*)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur