Timbul Koreng Pertanda Luka Sembuh?


Luka harus dibersihkan antiseptik terlebih dahulu. (Foto: Pixabay/3dman_eu)
SETIAP orang pasti pernah mengalami luka pada bagian kulit. Umumnya karena terjatuh saat melakukan aktivitas tertentu. Ketika luka berangsur membaik, kebanyakan orang percaya luka akan mengering. Setelah mengering luka akan berubah menjadi koreng. Pertanyaannya, apakah koreng benar-benar proses penyembuhan luka?
Ternyata koreng pada kulit terjadi karena metode penanganan mengobati luka yang salah. Hasilnya koreng tersebut akan mengelupas dan menimbulkan bekas pada kulit. Demikian menurut spesialis dokter luka, Dr. Adisaputra Ramadhinara, saat ditemui merahputih.com di kawasan Karet, Jakarta Selatan, Rabu (5/9).
"Koreng itu tidak akan muncul kalau lukanya kita jaga lembab. Kalau lukanya lembab proses penutupan lebih cepat," ujarnya. Menurut dokter peraih penghargaan sebagai spesialis luka pertama di Indonesia itu, luka harus ditutup menggunakan plester setelah dibersihkan menggunakan cairan antiseptik.

Jika luka dibiarkan terbuka, luka malah akan berubah menjadi koreng. Sehingga proses penyembuhan sebuah luka sebenarnya akan langsung menutup jika ditangani dengan benar, yaitu dibersihkan dan ditutup, tidak dibiarkan basah dan tidak dibiarkan kering. "Kalau lukanya lembab justru bisa sembuh tanpa ada koreng," tambahnya.
Proses penyembuhan luka juga akan berlangsung dengan sangat cepat. Jika ditangani dengan benar, luka akan sembuh dalam waktu 2-5 hari. Namun, jika semakin parah, tandanya luka tersebut telah mengalami infeksi. Dr Adisaputra pun menyarankan agar penderita segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami hal ini.
Selain itu, selama proses penyembuhan, kata Dr. Adisaputra wajar jika penderita mengalami gatal pada area luka. Dalam proses penyembuhan akan terdapat sel histamin pada bagian luka yang memberikan efek gatal pada area tersebut. "Di akhir penyembuhan luka ada sel histamin yang tinggi, itu membuat gatal," imbuhnya. Ia pun mengingatkan agar luka yang gatal tidak digaruk.

Lebih jauh lagi, memang banyak beredar anggapan di masyarakat awam bahwa luka dapat ditangani dengan cara tradisional seperti dioleskan dengan madu atau ditaburi bubuk kopi. Akan tetapi, belum ada penelitian ilmiah yang menganjurkan cara tradisional ini.
Karena itu, Dr. Adisaputra mengatakan pengobatan luka yang terbaik adalah melalui cara medis. Namun, jika memang dalam keadaan darurat, pertolongan pertama pada luka akan lebih baik jika dibersihkan menggunakan air bersih. "Menggunakan madu dan kopi tidak saya sarankan. Cuci dengan air itu udah the least you can do," tutupnya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Anak Main Air Banjir Bisa Kena Infeksi Mematikan, Dokter Kevin Mak Peringatkan Bahaya Luka Terbuka
