Tiga Skenario 'Kerusuhan' Usai Pemilu, BPN: Hoax!

Merahputih.com - media sosial dibuat heboh dengan viralnya sebuah materi presentasi bocor yang diduga dibuat kubu Prabowo-Sandi. Dalam slide show mirip power point tersebut tertulis '3 skenario kemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur'. Dimana, dalam skenario itu, pendukung Prabowo-Sandi sudah menyiapkan tiga fase.

Dari foto yang viral itu, tiga fase tersebut sangat detail mulai dari tanggal hingga kronologinya. Apa yang akan dilakukan pada tanggal tersebut juga disebutkan dalam skenario itu.

Fase pertama tertulis 'menjelang pengumumam resmi KPU 22 Mei 2019'. Dalam fase ini, akan dilakukan gugatan yang diarahkan ke Bawaslu. Isinya ada delapan poin paslon 01 didiskualifikasi menggunakan pasal 28, sebarkan tuduhan isu penggunaan ASN, TNI dan Polri. Ada pula gugatan ke DKPP dengan meminta ketua hingga komisioner KPU dipecat.

Skenario fase pertama juga akan digelar di 22 provinsi yang dimana suara Prabowo-Sandi menang telak atas Jokowi-Ma'ruf Amin dimulai tanggal 3 Mei. Gedung KPU juga akan diduduki pada tanggal 20 Mei. Mereka juga menyiapkan 'People Power'.

"Wilayah yang sudah siap Aceh. Muzakir Manaf dapat dipakai, Aceh aakn menjadi pemicu untuk menjalar ke tempat lain. (Riau, Madura, Jabar, Jakarta) dengan kekuatan penuh, militansi tinggi, dan tekanan para pro china," tulis presentasi itu.

Sementara, fase dua akan berlangsung pada 22 Mei hingga Juli 2019 dengan skenario memobilisasi umat. 'People power' dilakukan setiap tiga hari selama bulan juli. Target utama fase kedua adalah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didiskualifikasi dan tuntutannya pemilu ulang di Jabar, Jatim, NTT, Sulut, dan Bali.

Fase tiga akan 'dimainkan' pada 1 Agustus hingga Oktober 2019 dengan target utama delegitimasi kemenangan 01. Skenario dijalankan dengan mendorong MPR menggunakan Pasal 6A ayat 3 UUD 1945. Y"Selain menang di atas 50 persen juga harus memenangkan suara di 1/2 jumlah provinsi serta di 17 provinsi yang kalah suara harus di atas 20%," tulis skenario itu.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean dengan tegas membantah presentasi tersebut. Ia menyatakan presentasi yang tengah viral tersebut bohong.

“Wah hoaks itu,” ujarnya kepada media, Kamis (2/5).

BPN zendiri akan tetap berada di jalur konstitusional. Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat itu pun memastikan BPN tak memiliki rencana untuk mengerahkan people power. “Kami tetap berada di jalur konstitusional. Tidak ada agenda BPN untuk people power,” pungkasnya. (Pon)