Manjo ka Tanah Minahasa

Destinasi Wisata ini yang Tak Boleh Dilewatkan di Sulawesi Utara

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 22 September 2018
Destinasi Wisata ini yang Tak Boleh Dilewatkan di Sulawesi Utara

Sulawesi Utara memberikan tujuan wisata yang sangat beragam. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

SULAWESI Utara menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik belakangan ini. Banyak destinasi wisata yang dapat kamu sambangi. Pemandangan alam yang indah dengan berbagai flora dan fauna yang tidak ditemukan di tempat lainnya.

Destinasi wisata mulai dari pantai hingga kesejukan pegunungan. Meskipun belum sepopuler Bali, namun Sulawesi Utara mendapatkan perhatian para wisatawan mancanegara. Terutama tiga destinasi wisata di Sulawesi Utara yang wajib kamu kunjungi.

Bunaken

bunaken
Taman Nasional Bunaken rumah bagi keragaman flora, fauna dan biota laut lainnya. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Taman Nasional Bunaken memiliki luas sekitar 89 hektar. Di Bunaken tersapat 40 titik penyelaman dengan lima titik favorit para diver. Jumlah titik penyelaman itu hanya dapat ditandingi oleh Wakatobi, sedangkan taman laut lainnya kalah dalam jumlah. Lima titik penyelaman favorit di Bunaken adalah Bunaken Timur, Mandolin, Reruntuhan Kapal, Tanjung Kopi, dan Puncak Barakuda.

Disini terdapat lebih kurang 390 spesies terumbu karang. Kemudian spesies-spesies alga seperti Caulerpa, Halimeda, dan Padina. Lalu spesies rumput laut, seperti Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron ciliatum. Di Bunaken menjadi rumah bagi 3 ribu spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung dan moluska.

Taman Nasional Bunaken juga berisikan beragam flora, seperti Arecaceae, sagu, woka, silar, dan kelapa. Kemudian fauna daratan seperti rusa dan kuskus. Sementara hutan mangrove merupakan rumah untuk kepiting, lobster, moluska, dan burung laut.

Sejak tahun 2005, Indonesia mendaftarkan taman nasional ini kepada UNESCO untuk dimasukkan sebagai Situs Warisan Dunia. Sayangnya sampai saat ini ada dalam daftar Komite Warisan Dunia UNESCO. Waktu yang tepat untuk datang ke Bunaken adalah antara bulan Mei-Agustus. Suhu air pada bulan itu hangat sekitar 26-31 derajat celsius.

Pantai Batu Angus

pantai batu angus
Batu-batu hitam bak terbakar hangus menghiasi bibir pantai. (Foto: instagram@asrilmmrc)

Pantai Batu Angus memang berbeda dengan pantai-pantai lainnya. Bukan pasir putih yang ada di pantai ini melainkan bebatuan kerikil hitam. Unik dan indah, air laut yang membiru menjilati batu-batu kerikil hitam. Kerikil hitam tersebut merupakan hasil proses pembentukan bebatuan di bawah kaki Gunung Batu Angus. Bebatuan hitam tersebar mengelilingi kolam berisikan air laut jernih.

Terletak hanya 7 kilometer dari Kota Bitung, Pantai Batu Angus bisa kamu capai lewat darat maupun laut dari ibu kota Sulawesi Utara, Kota Manado. Terletak di Kelurahan Kasawari, Kecamatan Aertembaga, Pantai Batu Angus menawarkan spot diving dan pemandangan yang Instagramable. Untuk mencapai lokasi pantai, kamu harus berjalan kaki atau menumpang ojek sejauh 1 kilometer. Dalam perjalanan, kamu akan menemui pos penjagaan Dinas Kehutanan Bitung juga perbukitan indah dipenuhi ilalang alami.

Aer Konde

aer konde
Air di Aer Konde sangat jernh (Foto: instagram@s_kymi)

Sulawesi Utara memang menyimpan berbagai tujuan wisata yang penuh kejutan. Seperti Aer Konde yang merupakan mata air yang keluar dari celah-celah bebatuan berbentuk gua kecil. Airnya sangat jernih. Bahkan kamu bisa melihat dasar mata air tanpa harus menyelam.

Aer Konde juga sering disebut Aer Sapunan. Sapunan berasal dari kata Sapun yakni alat untuk menangkap udang. Hal itu karena banyak sekali udang yang hidup di sana. Namun masyarakat lebih mengenalnya dengan Aer Konde.

Untuk dapat mencapai Aer Konde, kamu harus menempuh jarak selama 3-4 jam dari Kota Manado. Lokasinya tak sulit dicari karena Aer kode cukup dekat dari Kantor Bupati Minahasa Tenggara. Lokasinya yang agak tertutup seakan membuat Aer Konde adalah kolam pribadi.

Bukit Tetempangan

bukit tetempangan
Bukit Tetetmpangan menjadi lokasi favorit di komunitas paralayang (Foto: instagram@bobsinaga)

Bukit Tetempangan, daerah yang berada di ketinggian 560 mdpl ini kerap dipakai oleh pecinta paralayang untuk menerbangkan paraglider wing mereka. Kelebihan tempat tersebut, memiliki tiga arah lepas landas. Beda halnya dengan lokasi paralayang lain yang hanya memiliki satu titik arah. Jika angin berhembus ke belakang secara otomatis tidak bisa terbang.

Kelebihan lain yakni suhu di tempat ini relatif normal karena perpaduan antara suhu pantai dan pegunungan. Jarak ke Teluk Manado hanya 2 kilometer saja. Ketinggian di Bukit Tetempangan juga ideal dan sangat cocok untuk kategori Arco Paragliding.

Di ketinggian ratusan meter dari permukaan laut kamu bisa melihat pemandangan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa. Tak hanya itu saja, dari kejauhan akan tampak beberapa gunung seperti Puncak Gunung Tumpa hingga Gunung Lokon dan Puncak Warembungan di Tomohon.

Dari semuanya itu hal yang paling dinanti terutama bagi kawula muda adalah saat matahari terbit dan terbenam. Bukit Tetempangan memang menjadi lokasi yang pas untuk sunset dan sunrise. Dengan hamparan pohon cengkeh dan pala, tempat ini menyuguhkan suasana romantis.

Danau Tondano

danau tondano
Danau Tondano tercipta karena letusan gunung. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Dalam bahasa Minahasa Tondano dapat diartikan sebagai suku atau warga air. Tak mengherankan bila di Tondano terdapat danau yang sangat indah, Danau Tondano. Di sekitar danau ini terdapat juga tujuan wisata lainnya seperti Sumaro Ende, Bukit Pinus dan Gua Tikus Tasuka.

Udara di kawasan danau ini sangat sejuk dan segar. Memandangi danau yang tenang dan Gunung Kaweng dikejauhan seperti melihat lukisan dari seorang maestro. Akses menuju Danau Tondano dari Kota Manado dapat ditempuh dengan kendaraan umum yang berangkat dari Terminal Karombasan. Terdapat banyak bis yang menuju Danau Tondano. Samapai di terminaal kota Tondano, kamu harus menyambung lagi dengan angkutan umum ke arah danau, menyewa mobil atau jasa ojek.

Menurut cerita rakyat Danau Tondano ini tadinya adalah gunung kembarannya Kaweng. Dikisahkan sepasang kekasih yang dilarang menikah oleh orangtuanya. Namun cinta membutakan mereka dan melarikan diri ke hutan. Karena mengabaikan larangan orangtua maka meletuslah kembaran Gunung Kaweng itu.

Danau Linow

danau linow
Danau Linow memiliki warna-warna yang berbeda. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Danau ini terkenal karena memiliki warna warni di permukaannya. Warna-warna itu terbentuk karena adanya kandungan belerang di dalamnya. Tidak disarankan berenang di danau ini. Danau Linow kabarnya merupakan sisa dari letusan Gunung Mahawu yang terjadi ratusan tahun lalu.

Jarak danau ini sekitar 40 km dari Kota Manado. Sementara kalau dari Kota Tomohon hanya sekitar 3 km. Bila tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa naik angkutan yang tersedia di Terminal Bus Tomohon menuju ke Desa Lahedong. Dari desa itu kamu tinggal berjalan kaki sekitar 5 menit sebelum menikmati pemandangan indah danau itu. Untuk masuk ke kawasan danau dipungut biaya sekitar Rp25 ribu. (*)

#Manjo Ka Tanah Minahasa
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan