THR dan Gaji ke 13 PNS Naik 68 Persen Jadi Rp 35 Triliun, Jokowi: Tahun Ini Spesial!


Ilustrasi (ANTARA FOTO)
KABAR gembira untuk semua pegawai negeri sipil (PNS) di Tanah Air. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menandatangani peraturan pemerintah (PP) tentang pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk PNS. Bahkan, total THR untuk abdi negara tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada awak media di Istana Negara, Rabu (23/5). Kata dia, anggaran tersebut sudah disiapkan pemerintah untuk pembayaran THR dan gaji ke-13 untuk PNS, pensiunan, prajurit TNI, dan Polri. Angkanya pun cukup fantastis: 35,76 triliun.
"Ini meningkat 68,9 persen dari tahun lalu," kata Sri Mulyani. Kata dia, salah satu yang membuat angkanya melonjak drastis adalah pensiunan ikut mendapatkan THR dan gaji ke-13. "Tahun lalu pensiunan tidak dapat THR," kata dia.

Nah, rinciannya adalah, gaji pokok yang dialokasikan pada THR sebesar Rp 5,24 triliun; tunjangan pada THR sebesar Rp 5,79 triliun; sedangkan THR untuk pensiunan sebesar Rp 6,85 triliun.
Sedangkan untuk gaji ke-13, kata Sri Mulyani untuk gaji pokok sebesar Rp 5,24 triliun, tunjangannya sebesar Rp 5,79 triliun, dan pensiunan ke-13 Rp 6,85 triliun. "Untuk pembayarannya kami keluarkan PMK (peraturan menteri keuangan) kemudian dilakukan semua proses oleh satuan tugas (satgas)," jelas dia
Sementara itu, Jokowi mengakui memang ada yang spesial dari pemberian THR dan gaji ke-13 tahun ini. "THR tahun ini diberikan jiuga untuk pensiunan. Saya harap THR dan gaji ke-13 ini bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan pensiunan, PNS, TNI, Polri saat menyambut Hari Raya Idul Fitri," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2018 mencapai Rp 188,2 triliun secara nasional. Dari jumlah itu sekitar 61,2 persen atau Rp 115,5 triliun uang tunai bakal berputar di Pulau Jawa.

BI mencatat dari kebutuhan uang tunai Rp 188,2 triliun, hampir 38,4 persen transaksi bakal terjadi di Pulau Jawa non-wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Wilayah Jabodetabek sendiri bakal menyerap 22,8 persen dari total Rp 188,2 triliun.
Artinya total peputaran uang tunai di Pulau Jawa selama Ramadan dan Idul Fitri mencapai 61,2 persen, atau Rp 115,5 triliun. Untuk sisa uang tunai Rp 32,7 triliun akan terdistribusi di luar Pulau Jawa, meliputi wilayah Sumatera 19,9 persen dan kawasan lainnya 18,9 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menjelaskan perkiraan kebutuhan uang tunai (outflow) di 2018 itu meningkat 15,3 persen dibandingkan periode 2017 (Rp163,2 triliun). "Periode Ramadhan dan Idul Fitri memang selalu diiringi dengan peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat," kata dia, Rabu (23/5). (*)
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Tarian Pemanggil THR Merupakan Tari Hora, Tradisi Khas Yahudi Israel
![[HOAKS atau FAKTA]: Tarian Pemanggil THR Merupakan Tari Hora, Tradisi Khas Yahudi Israel](https://img.merahputih.com/media/e9/d8/0a/e9d80a636ca5c40e067667adb2bd3ed3_182x135.png)
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Kemenaker Evaluasi Pemberian BHR ke Ojol, Klarifikasi Pemberian Cuma Rp 50 Ribu

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

Dana Kompensasi Sopir Angkot di Bogor Dipotong, Polisi Cari Bukti Pidana

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual
