Terkait Pesta Bikini, Wakasek SMPN 8 Jakarta: Murid Kami Masih Polos

MerahPutih Pendidikan - Wakil Kepala Sekolah SMPN 8 Jakarta Rosmalina mengatakan bahwa muridnya dinilai tidak mungkin mengikuti pesta bikini. Bahkan pasalnya, siswa-siswinya menilai bahwa pesta bikini merupakan tindakan yang sangatlah memalukan.

"Anak-anak saya masih pada polos. Pernah tuh pas lagi booming kasusnya, saya peringati anak-anak. Eh malah jawab 'ih, apa kaya gitu aneh-aneh ya'. Kayak ilfeel gitu mereka," tuturnya kepada merahputih.com, Jakarta, Rabu, (6/5).

Rosmalina mengungkapkan bahwa murid-murid biasanya merayakan usai UN hanya dengan nonton di bioskop bersama. Itupun sepengetahuan guru-guru dan orangtuanya.

"Kalau mereka-mereka kumpul nih, mau kemana saya tanyain mereka. Kami koordinasi dengan orangtuanya buat pantau anak-anak terus," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pasca UN pihaknya akan terus berkoordinasi dengan orangtua untuk memantau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh murid.

"Kita akan terus pantau anak-anak kita," tuturnya.

Setelah UN selesai, Rosmalina juga akan mengumpulkan dan menghimbau muridnya untuk tidak melakukan coret-coret baju. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu orang di sekitar. Bahkan pasalnya, ia menghimbau agar muridnya bisa mengumpulkan dan menyumbangkan bajunya kepada yang tidak mampu.

"Terus lakukan pengawasan takut coret-coret baju, mendingan disumbangin deh. Takut tawuran juga, makanya kita terus lakukan pengawasan."

Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, Event Organizer (EO) Divine Production berencana akan menggelar pesta bikini yang dikemas dalam acara Pool Party setelah UN. (rfd)

Baca Juga:

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Banyak Harapan di Balik #Hardiknas 

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2015 

Renovasi Perbaikan Gedung Sekolah di Jakarta Tidak Kunjung Usai

179 SMP Tak Bisa Selenggarakan UN