Tempat Ngopi di Tanjung Pandan, Kong Djie Coffee Paling Pas!


Kong Djie Coffee sudah ada sejak 1943. (Foto: instagram@henny-assa)
MAMPIRLAH ke kedai kopi Kong Djie yang berada di Simpang Siburik, Jalan Gegedek, Tanjung Pandan, Belitung. Tidak salah lagi kamu akan puas dengan ramuan kopinya. Selain itu, tersedia aneka camilan seperti pisang goreng berbalur cokelat maupun keju. Ada juga ubi goreng yang renyah dan gurih, dan masih banyak lagi sajian pelengkap kopi lainnya.
Menurut Ismed Holidi, generasi kedua pemilik kedai kopi ini, tidak ada perubahan pada selera konsumen. Kopi susu dan kopi O (Americano) serta kopi hitam masih jadi primadona tamu-tamu yang datang. “Banyak hal dari zaman Ayah saya masih bertahan sampai sekarang,” kata Ismed seperti yang dituis dalam laman Arah Destinasi.

Dari awal kedai berdiri, Ho Kong Djie, ayah dari Ismed, tidak pernah berpikir bahwa suatu ketika ngopi akan menjadi gaya hidup. Kedai kopi itu dikelola dan dijalankan seperti biasa saja. Namun kualitas merupakan hal yang tak boleh berubah. “Sekarang kedai kopi Kong Djie sangat bersyukur, sebab mampu memberikan penghidupan, dan gaya hidup bagi yang mencecap secangkir kopi.”
Perkembangan teknologi digital dengan media sosialnya sangat membantu eksistensi kedai kopi ini. Kedai kopi ini menjadi populer melebihi Belitung. Medsos memberikan promosi yang lebih luas selain kepuasan tamu yang pernah datang ke kedai itu. Banyak wisatawan atau tamu yang bertandang ke Belitung mampir ke Kong Djie Coffee karena melihat promosi tidak langsung dari media sosial.

Keberadaan kedai kopi Kong Djie ini terkait dengan kebiasaan masyarakat Belitung yang gemar bersosialisasi. Biasanya mereka mendatangi warung kopi yang ada dalam komunitas. Setiap hari, pagi dan terutama sepulang kerja, warung-warung kopi dipenuhi pelanggan. Para tamu akan bercakap-cakap mengenai berbagai hal. Bahkan semua membaur, politikus, budayawan, pengusaha, pekerja kantoran, tanpa ada batasan status sosial.
Kedai kopi Kong Djie merupakan salah satu kedai kopi tertua yang ada di Belitung. Kedai ini sudah ada sejak 1943 dan masih mempertahankan cara-cara lama. Memasak air dengan kayu bakar plus cerek-cerek tinggi dalam berbagai tingkatan, khas Belitung.

Kong Djie Coffee didirikan oleh warga keturunan Tionghoa bernama Ho Kong Djie. Kini, kedai kopi itu dipegang generasi kedua Ismed Holidi. “Dulu orang ngopi tidak mengenal jenis Robusta dan Arabica. Kopi semua telah diroasting. Jadi tidak menimbulkan perbedaan. Baru beberapa tahun belakangan saja orang mulai mengerti jenis dan varian kopi,” ungkap Ismed. (psr)