Teknologi Semakin Berkembang, Namun Indonesia Sepi Talenta Teknologi


Acara diskusi media bersama Robert Walters (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
TEKNOLOGI semakin berkembang hingga saat ini. Hal itu dibuktikan dengan pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan startup di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Terlebih Indonesia harus menghadapi era industri 4.0. Namun, bersamaan dengan fenomena ini, talenta teknologi di Indonesia malah sepi.
Survei yang dilakukan oleh Robert Walters, perusahaan rekrutmen profesional, mengklaim tenaga ahli IT (teknologi) sulit dicari. Padahal keberadaan mereka sangat kritis untuk memajukan bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, Robert Walters menerbitkan buku bertajuk Five Lesson in Tackling Tech Talent Shortage. Buku ini melibatkan pihak profesional di bidang perusahaan semisal pakar HR, manajer rekrutmen, dan talenta teknologi profesional.

Tujuan dibuatnya buku ini supaya pihak perusahaan semakin mudah merekrut tenaga baru. Terutama tenaga ahli di bidang IT yang menjadi kunci kemajuan sebuah perusahaan.
Antonio Mazza, manajer teknologi Robert Walters mengatakan buku tersebut dapat memudahkan perusahaan merekrut pekerja profesional. "Buku ini dapat diaplikasikan oleh semua perusahaan dalam mencari talenta potensial," ujarnya dalam sebuah diskusi media di Go Work, Millenium Centennial Center, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
Menurut Mazza, perusahaan-perusahaan teknologi semakin berkembang pesat. Tapi, justru perkembangan SDM (Sumber daya manusia) di bidang teknologi enggak bisa mengikuti pesatnya perkembangan tersebut.
Baca juga:
Keren, Suasana Kantor Perusahaan Ini Kekinian Banget

Selain itu lanjut dia, perusahaan tidak bisa hanya menunggu adanya calon pelamar saat membuka lowongan di bidang IT. Ia menyarankan agar pihak perusahaan juga harus lebih aktif mencari talenta melalui berbagai media.
Misalnya melalui sebuah job fair yang ramai akan calon pelamar. Lalu, perusahaan juga bisa mengandalkan jasa konsultan rekrutmen. Bahkan bisa juga melalui aplikasi CV digital seperti LinkedIn.
Susahnya mencari telenta teknologi juga dibuktikan Robert Walters melalu sebuah survei pada April 2019 kemarin. Survei tersebut melibatkan 400 orang di Asia Tenggara. Hasilnya, lebih dari setengah responden mengaku kesulitan menemukan talenta teknologi.
"Bahkan untuk mengisi kekosongan staff IT perusahaan yang resign. Mereka membutuhkan waktu tiga bulan untuk mendapatkan penggantinya," tukas Mazza. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
