Teknik Mengemudi Bantu Hemat Bahan Bakar


Teknik mengemudi yang tepat tingkatkan efisiensi bahan bakar. (Pexels/Rachel Claire)
DALAM era kesadaran perlindungan lingkungan yang semakin meningkat, praktik mengemudi yang ramah lingkungan atau disebut eco-driving menjadi perhatian utama, terutama bagi para pengemudi.
Pendekatan ini bukan hanya mendukung upaya perlindungan ekosistem. Namun menghasilkan manfaat finansial yang signifikan. Istilah eco dalam eco-driving menggambarkan dua prinsip inti, yaitu ekologi dan ekonomi.
Baca Juga:
Cara Mengemudi di Luar Negeri yang Memiliki Posisi Jalur Kanan, Gampangkah?

Pertama, 'ekologi' mencerminkan pengemudi yang mengendalikan kegiatan mengemudi dengan mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan. Kedua, 'ekonomi' mengacu pada manfaat finansial yang dapat diperoleh pengemudi melalui pengurangan konsumsi bahan bakar.
Fachrul Rozi dari Customer Engineering Support Michelin Indonesia menjelaskan bahwa eco-driving adalah hasil kombinasi dua prinsip ini. Tujuan utama mengurangi emisi dan penggunaan bahan bakar fosil dengan seefisien mungkin. Bahkan bagi kendaraan listrik, eco-driving memiliki dampak positif pada masa pakai baterai.
Rozi memberikan contoh bagaimana eco-driving dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. Dia menjelaskan bahwa mengurangi kecepatan kendaraan dan menggunakan energi secara efisien saat memulai dapat memiliki dampak positif pada penggunaan bahan bakar.
"Ini membuktikan bahwa menghindari akselerasi mendadak juga dapat secara signifikan mengurangi penggunaan bahan bakar," katanya.
Baca Juga:
Kenali Teknik Mencegah Kecelakaan Fatal saat Mengendarai Sepeda Motor

Selain itu, Rozi menyarankan agar para pengemudi selalu mengikuti batas kecepatan di jalan tol dan mengurangi kecepatan saat menanjak, sehingga tidak perlu menekan gas terlalu dalam. Ini akan membantu menghemat bahan bakar dan memperpanjang umur ban.
Selain itu ada juga beberapa aspek penting untuk diperhatikan oleh pengemudi demi mengoptimalkan kehematan bahan bakar. Seperti tekanan ban, ban yang sesuai dengan tipe kendaraan, menghindari pengereman mendadak, dan berakselerasi secara tiba-tiba.
Pengemudi juga perlu mematuhi batas kecepatan, memahami medan dengan baik, mematikan mesin pada kondisi tertentu seperti macet total, dan menggunakan AC saat efisien.
Praktik eco-driving tidak hanya tentang mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan antara pelestarian ekosistem dan penghematan biaya. Dengan menerapkan teknik ini, kita dapat bersama-sama memberikan kontribusi pada lingkungan yang lebih baik sambil membantu mengurangi biaya operasional kendaraan. (waf)
Baca Juga:
5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Pengemudi Pemula saat Turun ke Jalan Raya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem

Ngerinya Xiaomi 17 Pro, Punya 'Layar Belakang Ajaib' dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Pro Kalahkan Vivo X200 Ultra di DxOMark, Masuk 3 Besar Kamera Smartphone Terbaik

Xiaomi 17 Resmi Meluncur, Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000mAh

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

Bodi iPhone 17 Pro Alami Masalah 'Scratchgate', Lagi Ramai Jadi Perbincangan

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional

IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua
