Tekanan Udara hingga Makanan Berlemak Bikin Perut Kembung setelah Terbang, ini Solusinya


Perut bisa kembung setelah penerbangan. (foto: pixabay/freephotos)
PESAWAT menjadi pilihan transportasi paling cepat bagi para traveler. Namun, kamu yang sering bepergian dengan pesawat pasti sering merasakan ketidaknyamanan setelah terbang, semisal perut kembung.
Tidak ada satu pun jawaban yang pas untuk menjelaskan mengapa banyak avonturir mengalami ketidaknyamanan di bagian perut pascaterbang. Perubahan tekanan udara menyebabkan gas dalam tubuh mengembang. Jadi sebaiknya kamu menjaga pencernaan. Caranya, hindari minuman berkarbonasi dan makanan yang digoreng juga berlemak.
Selain itu, tetap duduk selama berjam-jam hingga akhir perjalanan juga menyebabkan ketidaknyamanan. Ketika perjalanan lama, baik dengan pesawat, kereta api, ataupun mobil, lakukan peregangan di sekitar setiap 1-2 jam. Kamu bisa berjalan-jalan di sekitar kursimu. Hal itu dapat membantu mencegah kembung yang parah.

Dehidrasi merupakan faktor lain dalam ketidaknyamanan yang umum terjadi. Minum cukup air tidak hanya akan mengatasi kembung akibat terbang, tetapi juga dapat menjaga kulit dan mata kamu dari perasaan kering dan gatal. Sebaiknya, kamu meminum air secara teratur sepanjang penerbangan dan pada saat mendarat. Meskipun demikian, alkohol enggak akan membantu kamu untuk hal ini. Jika lebih banyak air berarti lebih banyak mondar-mandi ke kamar kecil, itu juga berarti lebih banyak gerak. Itu jadi sebuah solusi yang saling menguntungkan.
Makan dan tidur tepat waktu amat sulit ketika tengah dalam penerbangan, terutama jika penerbangan itu melampaui zona waktu. Makanlah sedikit dan hindari makanan tinggi lemak, garam, dan asam. Itu akan membantu kamu terhindar dari kembung. Solusi cepat lainnya, konsumsilah probiotik saat kamu bepergian. Itu dapat membantu menjaga sistem pencernaan bekerja dengan lancar.(*)