Teh Naik Kelas dengan Paduan Rasa Baru


Awalnya teh yang dibuat dan dikonsumsi rasanya pahit. (Pexels/Nikolay Osmachko)
TEH biasanya menjadi pengganjal perut di pagi hari dengan biskuit atau gorengan sebagai pelengkap. Semua orang pasti mengetahui apa itu teh dan mengonsumsinya karena teh dikenal sebagai minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
Dikutip dari marktwendell.com, semua teh berasal dari tanaman tropis yang biasa dikenal dengan sebutan Camellia Sinensis. Asal usul teh dimulai di Tiongkok pada sekira 2750 SM. Ada sebuah kisah mahsyur tentang itu.
Kisahnya bermula dari seorang kaisar bernama Shen Nung yang sedang duduk di bawah pohon teh liar. Saat itu angin berhembus dengan sejuk dan sepoi-sepoi. Shen mencoba memetik daun pohon teh liar tersebut dan merebusnya. Ternyata, saat dicoba rasanya lezat. Dari situ, Shen melakukan eksperimen lebih lanjut dan menemukan bahwa terdapat kandungan obat dan rasa yang menyenangkan dari daun teh tersebut.
Awalnya teh yang dibuat dan dikonsumsi rasanya pahit. Daun teh utamanya digunakan sebagai obat dan kedua dijadikan sebagai minuman. Lama-kelamaan, teh semakin populer dan beragam. Ada teh hijau, ada pula teh hitam. Cita rasanya khas dan tiap bangsa punya seleranya sendiri. Sampai saat ini, orang China masih terus mengonsumsi teh hijau.
Baca juga:
Minum dari Mangkuk Antik Rp 375 Juta di Rumah Teh Jepang

Bagaimana dengan teh di Indonesia?
Pada 1684, tanaman Camellia Sinensis untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia yang dibawa oleh Andreas Cleyer seorang berkebangsaan Jerman. Pada 1826, tanaman teh mulai masuk ke Kebun Raya. Pada 1827 tanaman teh masuk ke Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Mulai dari sini, teh menyebar secara luas di Purwakarta dan Banyuwangi.
Melihat percobaan yang berhasil, Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson mulai membangun perkebunan teh skala besar pada 1928 di Jawa. Sampai saat ini, teh masih menjadi minuman yang diminati. Semakin banyak pula jenis teh yang ada di Indonesia.
Selama puluhan tahun, teh disajikan begitu-begitu saja. Diseduh, lalu mungkin ditambah dengan gula pasir dan diminum bersama gorengan atau biskuit. Namun, sekarang sudah mulai banyak variasi yang bisa kita temukan dalam menikmati teh. Apa saja ya variasinya? Yuk Kita simak.
Teh + Red Velvet
Red Velvet yang dimaksud di sini bukan girl group asal Korea Selatan. Namun, Red Velvet yang dimaksud adalah makanan. Red Velvet tidak hanya dijadikan kue, martabak, es krim, dan milkshake saja. Tapi kini kamu bisa menikmati Red Velvet dengan campuran Teh ho.
Baca juga:
Manfaat Teh yang Lainnya bukan Hanya untuk Diminum

Teh + Taro
Kamu pasti pernah mencoba rasa taro apabila sedang membeli Pop Ice? Biasanya kamu hanya menambahkan keju, meses, dan boba sebagai topping. Namun, sekarang kamu sudah mulai bisa merasakan perpaduan rasa Taro yang dicampur dengan Teh. Untuk rasa yang lebih nikmat lagi, kamu bisa menambahkan cream cheese di dalam minuman tersebut.
Teh + Alpukat
Biasanya kita mengonsumsi alpukat yang diolah menjadi jus atau menikmati alpukat kocok yang dicampur dengan susu. Namun, sekarang kamu bisa menikmati perpaduan menarik dari alpukat dan juga teh loh.
Dari ketiga rasa tersebut, mana nih yang paling ingin kamu coba? (yos)
Baca juga: