Tari Beskalan, Wisata Budaya di Malang untuk Ritual Hingga Sambutan Selamat Datang

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 01 Oktober 2015
Tari Beskalan, Wisata Budaya di Malang untuk Ritual Hingga Sambutan Selamat Datang

Sejumlah seniman membawakan tari "Beskalan" saat pagelaran Sendratari Swastika di Candi Badut, Malang, Jawa Timur, Jumat (29/7).(FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Selain Tari Topeng, Malang juga memiliki jutaan budaya yang patut untuk diketahui dan dilestarikan. Salah satunya adalah Tari Beskalan, wisata budaya di Malang.

Tari Beskalan merupakan tarian ucapan selamat datang yang menjadi khas wisata budaya di Malang. Tari Beskalan dipertunjukkan dalam upacara penyambutan tamu yang datang berkunjung ke Malang.

Beskalan, yang merupakan salah satu tarian wisata budaya Malang bersalah dari kata bakalan. Bakalan sendiri berarti pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan terhadap tamu atau orang asing yang datang secara spontan.

Namun. Tari Beskalan itu semula merupakan sebuah bentuk tari ritual, utamanya yang berhubungan dengan ritus tanah (kesuburan). Kebiasaan masyarakat di Malang, jika akan membuka lahan atau mendirikan bangunan-bangunan besar.

Pada waktu mengawali menggali tanah selalu diadakan upacara menanam tumbal, umumnya yang ditanam adalah kepala kerbau. Kurban ini dimaksudkan sebagai bukti adanya kurban. Pada waktu itu diselenggarakan juga pertunjukan Tayub yang diawali dengan Tari Beskalan.

Sementara mengenai asal usul Tari Beskalan yang berkembang sebagai wisata budaya Malang tidak didapatkan data yang jelas, tetapi asal usul itu hanya dapat disimak dari cerita lisan.

Tari Beskalan sendiri terdiri dari dua orang putra yang memakai topeng merah dan putih dengan diiringi gending beskalan. Meskipun pada awalnya diiringi dengan alat musik sederhana, namun sekarang sudah diiringi dengan gamelan Jawa lengkap dengan laras Slendro yang menjadi ciri khas gamelan Jawa Timuran.

Namun sayangnya, Tari Beskalan yang menjadi wisata budaya Malang semakin jarang ditampilkan. Hanya beberapa kalangan saja yang masih setia mempersembahkan Tari Beskalan.

 

Baca Juga:

  1. Mengenal Tari Topeng Malangan, Wisata Budaya Malang yang Hampir Punah
  2. Menengok Situs Budaya Moraya yang Rusak Tak Terurus
  3. Parade Budaya di Festival Senggigi 2015
#Wisata Budaya Malang
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Bagikan