Tak Selalu Baik, ini Kebiasaan Buruk High Achievers

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 21 Mei 2023
Tak Selalu Baik, ini Kebiasaan Buruk High Achievers

High achievers memiliki kebiasaan buruk. (Foto: Unsplash/Mason Wilkes)

Ukuran:
14
Audio:

HAMPIR semua orang punya tujuan yang ingin diraih. Namun, terlepas dari betapa menantang dan mulianya target-target tersebut, kita harus memiliki setidaknya tiga faktor, yakni visi, ambisi, dan motivasi yang cukup untuk mengejarnya.

Bagi sebagian orang, menemukan tiga faktor itu tidaklah sulit, dan kalau kamu merasakan hal serupa, boleh jadi kamu adalah seorang high achievers.

Baca Juga:

Orang Sering Angkat Piala Bisa Tidak Bahagia

Meskipun kedengarannya seperti gelar keren, menjadi seseorang yang begitu berdedikasi dalam mencapai kesuksesan juga dapat menyebabkan kamu memiliki beberapa kebiasaan dan praktik tidak terlalu sehat di sepanjang perjalananmu dalam menggapai tujuan.

Namun tak perlu takut, dengan mengakuinya dan memahami konsekuensinya, kita dapat menggunakan apa yang kita ketahui untuk membantu mengubah dan menghindari kebiasaan buruk tersebut.

Berikut lima kebiasaan buruk yang umum dimiliki oleh para high achievers menurut Psych2go:

1. Sulit untuk mengatakan "tidak"


Entah itu perkara atasan yang memberikan setumpuk tugas mendekati jam pulang kerja atau teman yang meminta jawaban tugas, seorang high achievers mungkin dengan cepat mengatakan ya untuk apapun yang diminta.

Jika kamu merasa memiliki kebiasaan ini, maka berjuanglah untuk bisa mengatakan "tidak". Bisa jadi kebiasaan ini lahir akibat kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, yang bisa berasal dari rasa takut kecewa atau ingin menghindari konflik, terutama dengan pihak yang dirasa lebih superior seperti guru atau atasan.

Dengan menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhanmu sendiri, kamu sudah bersikap tidak adil terhadap diri sendiri, dan mengesampingkan perasaanmu yang sebenarnya.

Dengan menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhanmu sendiri, kamu sudah bersikap tidak adil terhadap diri sendiri. (Foto: Unsplash/Siora Photography)

2. Terlalu mandiri untuk kebaikan diri sendiri

Meskipun menjadi pekerja mandiri itu bagus, setiap orang memiliki saat-saat mereka tidak dapat memikul semua yang ingin mereka lakukan. Untuk seorang high achievers, tidak peduli seberapa besar atau sulitnya beberapa tugas, mereka mungkin melihatnya sebagai pekerjaan satu orang.

Jika kamu memahami hal ini dan kesulitan mencari bantuan ketika dirimu kewalahan, ingatlah bahwa tidak sehat untuk memaksakan diri untuk mencoba dan menyelesaikan tugas sendirian.

3. Terlalu perfeksionis

Seorang perfeksionis selalu melakukan upaya terbaik mereka, dan tidak pernah berhenti berjuang ketika mereka harus bekerja lebih keras. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah puas dengan nilai yang kurang dari A+, atau tidak puas sampai mereka mendapat acungan jempol dari bos mereka.

Namun, menetapkan standar tinggi yang ketat seperti ini dapat dengan mudah membuat kamu kecewa, karena bahkan sedikit gagal dari standarmu dapat mengakibatkan pukulan besar bagi harga dirimu.

Bagaimana pun juga, ingatlah dengan memperjuangkan kesempurnaan, kamu telah mengabaikan fakta bahwa kamu adalah manusia, yang pasti akan melakukan kesalahan dan kamu hanya menyulitkan dirimu sendiri.

Baca Juga:

Mengorbankan Waktu demi Angkat Piala

4. Senang mengkritik diri sendiri

Orang yang sangat kritis terhadap diri sendiri adalah musuh terburuk mereka. Bahkan, ketika melakukan pekerjaan dengan baik, mereka mungkin masih selalu menemukan sesuatu untuk dikritik, membuat mereka hampir tidak pernah puas dengan hasil kerja mereka.

Kita semua memiliki saat-saat mengasihani diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kita, tetapi penting untuk diingat bahwa bahkan orang yang paling berprestasi pun juga mengalami kegagalan.

Enggan mengabaikan perawatan diri, para high achievers cenderung bekerja sendiri sampai kelelahan, yang mungkin baru mereka sadari setelah semuanya terlambat. (Foto: Unsplash/Tim Gouw)

5. Mengabaikan perawatan diri

Karena kepercayaan umum bahwa kita harus selalu bekerja keras untuk mencapai tujuan kita, banyak high achievers jadi mengabaikan praktik perawatan diri di tengah-tengah kesibukan mereka.

Mereka akhirnya terpaku untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan hanya melakukan pekerjaan. Mereka juga bisa merasa bersalah ketika kebetulan melakukan hal-hal bersifat healing seperti menonton film atau berkumpul dengan teman-temannya.

Dengan mengabaikan perawatan diri, para high achievers cenderung bekerja sendiri sampai kelelahan, yang mungkin baru mereka sadari setelah semuanya terlambat. (dsh)

Baca Juga:

Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia

#Mei Sebangsa Angkat Piala
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Angkat Piala, Clarita Banting Setir dari Sepak Bola ke Bola Basket
Tadinya dia mengikuti jejak kakaknya di sepak bola.
P Suryo R - Rabu, 31 Mei 2023
Angkat Piala, Clarita Banting Setir dari Sepak Bola ke Bola Basket
Fun
Tiga CEO Tjufoo Masuk Forbes 30 Under 30
Kedua CEO merek naungan Tjufoo masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2023.
Andrew Francois - Selasa, 30 Mei 2023
Tiga CEO Tjufoo Masuk Forbes 30 Under 30
Fun
Kohai Infiniti x Moonton Indonesia Hadirkan Inovasi dalam MDL
Kohai Infiniti x Moonton Indonesia memiliki misi memajukan gamer di kompetisi MDL.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 30 Mei 2023
Kohai Infiniti x Moonton Indonesia Hadirkan Inovasi dalam MDL
Fun
Program 'Clean Up the World' Ajak Masyarakat Jaga Lautan
Program 'Clean Up the World' diinisasi oleh Suzuki Indonesia.
Andreas Pranatalta - Senin, 29 Mei 2023
Program 'Clean Up the World' Ajak Masyarakat Jaga Lautan
Fashion
Intip Penampilan Cinta Laura dan Putri Marino di Cannes Film Festival 2023
Cinta Laura dan Putri Marino eksis di Cannes Film Festival 2023.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 29 Mei 2023
Intip Penampilan Cinta Laura dan Putri Marino di Cannes Film Festival 2023
Fun
Petenis M. Rifqi Fitriadi dapat Apresiasi atas Prestasinya
M. Rifqi Fitriadi, atlet peraih medali emas dari cabang olahraga tenis lapangan nomor tunggal putra.
P Suryo R - Senin, 29 Mei 2023
Petenis M. Rifqi Fitriadi dapat Apresiasi atas Prestasinya
Fun
Indische Party Lepas 'Gadis Medusa' Sebagai Pembuka Album Terbaru
Indische Party kembali menyajikan musik rock and roll 60an lewat 'Gadis Medusa'.
Febrian Adi - Minggu, 28 Mei 2023
Indische Party Lepas 'Gadis Medusa' Sebagai Pembuka Album Terbaru
Fun
Rekor Indonesia Angkat Piala di Finswimming Sea Games 2023
Meski asing di Tanah Air, Indonesia turut mengikuti salah satu cabang olahraga yang dilombakan di SEA Games 2023 ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 27 Mei 2023
Rekor Indonesia Angkat Piala di Finswimming Sea Games 2023
Fun
Perjalanan Andriani, Atlet Kriket Angkat Piala di Sea Games 2023
Andriani bersama tim kriket putri Indonesia berhasil meraih emas di Sea Games 2023.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 26 Mei 2023
Perjalanan Andriani, Atlet Kriket Angkat Piala di Sea Games 2023
Fun
Felix Viktor Angkat Piala Sekaligus Pecahkan Rekor di Sea Games 2023
Felix Viktor berhasil memecahkan rekor baru dengan catatan waktu 27.70 detik.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 26 Mei 2023
Felix Viktor Angkat Piala Sekaligus Pecahkan Rekor di Sea Games 2023
Bagikan