Tak Ingin Seniman Muda Bernasib Seperti Putranya, Ibunda Jong-hyun 'SHINee' Dirikan Yayasan Shiny

KEMATIAN salah satu personel SHINee, Kim Jong-hyun, pada 18 Desember 2017 menggemparkan Hallyu. Kepergiannya tersebut terasa sangat mendadak dan tanpa tanda-tanda apa pun. Terlebih, ia mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Dalam surat yang ia tinggalkan untuk sahabatnya, ia mengaku telah mengidap depresi yang cukup lama. Tekanan tersebut ia dapatkan selama bekerja di industri hiburan Korea Selatan.

Jong-hyun bukanlah satu-satunya artis Korea yang mengalami depresi. Masih banyak selebritas lainnya yang juga mengalami depresi, tapi tak memublikasikannya ke khalayak. Regenerasi bintang baru setiap hari membuat persaingan yang sangat ketat di industri hiburan Korea Selatan.

Kementerian Budaya, Olahraga, dan Turisme Korea Selatan mengungkapkan jumlah orang yang dipersiapkan agensi-agensi untuk menjadi bintang, yakni 1.440 orang. Jumlah trainee (calon artis) laki-laki sekitar 750 orang, sedangkan trainee perempuan berjumlah 690 orang. Sebanyak 75% di antaranya ialah trainee penyanyi. Hal tersebut membuat mereka tertekan dan berakhir depresi.

Berbekal pengalaman putranya tewas bunuh diri karena depresi, ibu mendiang Jong-hyun, Lee Eun-kyung, mendirikan sebuah yayasan bernama Shiny Foundation (Yayasan Shiny). Shiny berasal dari kata SHINee yang merupakan boy band yang membesarkan nama putranya. Yayasan tersebut diperuntukkan anak-anak muda yang ingin belajar seni pertunjukan. Tujuan utama keluarga mendiang Jong-hyun mendirikan Shiny Foundation ialah menyediakan pusat konseling bagi seniman muda untuk menyembuhkan jiwa mereka dari bebagai luka yang mereka dapatkan dari tokoh masyarakat.

“Aku melihat begitu banyak pemuda yang sangat menderita sekarang,” ucap Eun-kyung. Yayasan yang dibuat oleh seorang ibu yang kehilangan anaknya tersebut ingin membantu lebih banyak pemuda lagi. Ia ingin agar tak ada pemuda yang bernasib sama seperti putranya.

Yayasan yang didirikan di Chengdam-dong, Seoul, tersebut tak hanya membantu dari segi konseling. Shiny Foundation turut membantu seniman muda yang tak memiliki agensi. Di masa depan, yayasan tersebut akan bekerja sama dengan berbagai sekolah seni pertunjukan untuk menciptakan lebih banyak peluang beasiswa bagi mereka. Direncanakan, mereka juga akan mengadakan festival seni di Desember. Itu untuk memeringati kepergian Jong-hyun.
“Setiap pergi ke suatu tempat yang memutar lagu SHINee, hati saya sakit setiap mendengar suara anak saya. Meskipun putra saya sudah pergi, ada orang-orang yang mencintai dan menikmati musiknya. Itu selalu membuat saya bersyukur,” tuturnya seperti dilansir Esquire Korea.

Menurutnya, meski Jong-hyun telah pergi, musiknya tetap abadi. “Dia adalah seseorang yang lebih mencintai musik daripada siapa pun dan mencoba terhubung dengan orang lain melalui musik,” ujarnya. Ia menegaskan, royalti dari seluruh lagu yang ditulis Jong-hyun akan dialokasikan untuk pengembangan Shiny Foundation.(Avi)