Headline

Tak Elok Tuding Pemerintah Lebih Sibuk Urus Asian Games Ketimbang Gempa Lombok

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 22 Agustus 2018
Tak Elok Tuding Pemerintah Lebih Sibuk Urus Asian Games Ketimbang Gempa Lombok

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. (Foto: MP/Bartolomeus Papu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Perhatian masyarakat Indonesia terpecah antara Asian Games dan gempa Lombok. Sejumlah kalangan menuding pemerintah lebih mementingan penyelenggaraan Asian Games ketimbang para korban gempa Lombok.

Menanggapi hal tersebut, pakar komunikasi politik Hendri Satrio menilai tidak tepat menghubungkan penyelenggaraan Asian Games dengan gempa Lombok, NTB apalagi menuduh sebagai bentuk ketidakpedulian.

"Apalagi Asian Games 2018 telah dirancang sejak beberapa tahun lalu," kata dosen politik Universitas Paramadina itu di Jakarta, Rabu (22/8).

Suasana pertandingan Asian Games
Suasana pertandingan Asian Games (Foto: INASGOC)

Selain itu, pada upacara pembukaan Asian Games 2018 dilakukan mengheningkan cipta sejenak untuk korban bencana alam Lombok yang diikuti seluruh yang hadir di Gelora Bung Karno, tak terkecuali delegasi dari luar negeri.

"Itu adalah bentuk perhatian dan dukungan seluruh negara peserta untuk mendukung Indonesia dan para korban bencana untuk bangkit kembali," katanya.

Menurut Hendri, bangsa Indonesia harus bangga kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara se-Asia setelah terakhir menjadi tuan rumah pada 1962 atau 56 tahun lalu.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi sedang menyaksikan pertandingan angkat besi (Foto: INASGOC)

"Ini sangat luar biasa dan strategis buat Indonesia. Sangat banyak keuntungan yang bisa kita maksimalkan dari Asian Games 2018 baik itu secara ekonomi, budaya, sosial, politik, bahkan keagamaan," katanya.

Hensat sebagaimana dilansir Antara mengatakan Asian Games bukan sekedar ajang meraih prestasi olahraga, melainkan juga ajang silaturahim bangsa-bangsa di Asia.

Melalui Asian Games 2018, negara-negara yang dilanda perang dan perang dingin seperti Arab Saudi, Yaman, Palestina, Suriah, Afghanistan, Korea Selatan, dan Korea Utara bisa bertemu di arena olahraga dengan semangat sportivitas dan fair play.

Luapan kegembiraan para pejabat setelah atlet Indonesia meraih emas
Luapan kegembiraan para pejabat setelah atlet angkat besi Indonesia meraih medali emas (Foto: INASGOC)

Banyaknya atlet yang berhijab juga menjadi "kampanye" tersendiri bagi penghargaan atas keberagaman dan juga sebagai pesan bahwa hijab tak menghalangi perempuan untuk berprestasi.

"Lihat saja peraih medali emas pertama Indonesia yang menggunakan hijab, begitu juga peraih perak dari Iran. Intinya Asian Games 2018 sangat indah, tidak hanya menyajikan persaingan menjadi yang terbaik di arena, juga menyajikan harmoni keragaman bangsa-bangsa Asia," pungkas Hendri Satrio.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Khatib Salat Iduladha: Nabi Ibrahim Sembelih Keegoan Wariskan Pendidikan Toleransi

#Asian Games 2018 #Gempa Lombok #Hendri Satrio
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Bagikan