Tahun Depan Pemerintah Rombak Sistem SBMPTN, Begini Perubahannya
Peserta sedang mengerjakan soal SBMPTN (MP/Teresa Ika)
Merahputih.com - Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi berencana merubah sistem penyelenggaraan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019. Perubahan ini tengah disusun dan sudah di uji coba pada beberapa wilayah.
Irjen Kemendikti, Jamal Wiwoho mengatakan perubahan sistem yang akan dilakukan diantaranya terkait waktu dan proses pelaksanaan SBMPTN. Nantinya pelaksanaan SBMPTN lebih flexibel dan dilakukan lebih dari satu kali setahun.
"Tahun depan sistemnya seperti test TOEFL. Setahun bisa dilakukan 1-2 kali," ujar Jamal disela-sela pantauan pelaksanaan SBMPTN di Yogyakarta, Selasa (8/5).
Test SBMPTN juga akan diserahkan ke daerah, tidak terpusat seperti saat ini. Pemerintah turut akan mendorong peningkatan jumlah peserta yang mengikuti ujian berbasis komputer (UTBK).
Selain itu mulai tahun depan ujian SBMPTN bisa dilakukan berbasis android. Dengan sistem anrdroid, peserta bisa mengerjakan soal dengan menggunakan HP dimanapun.
Uji coba ujian berbasis android sudah dimulai dibeberapa wilayah pada tahun ini. Ada beberapa peserta di wilayah tertentu yang mengikuti SBMPTN dengan menggunakan handphone. "Teknis detail pelaksanaan SBMPTN berbasis android masih disusun. Mungkin tahun depan sudah bisa dilaksanakan," kata dia.
Perubahan sistem pada pelaksanaan SBMPTN dilakukan untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan waktu dan biaya berbagai pihak.
Hari ini sebanyak 860.001 peserta mengikuti seleksi SBMPTN serentak di 85 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Pengerjaan test terdiri atas Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta dan 833.820 peserta Ujian Tertulis Berbasis Cetak (UTBC).
Irfan Aditya Pratama, salah seorang peserta SBMPTN di wilayah Yogyakarta mengaku sempat deg-degan dan tegang saat mengerjakan soal.
Ia merasa soal SBMPTN cukup sulit. Di sesi pertama ujian, siswa SMAN 1 Wonosobo Jawa Tengah ini hanya bisa mengerjakan 25 dari 60 soal yang ada.
"Soalnya cukup sulit. Kebanykan hitung-hitunganan. Saya kerjakan yang saya bisa," ujar pria yang memilih Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian UGM sebagai pilihan pertama ini.
Sementara itu Ketua Panitia Lokal (Panlok) 46 Yogyakarta, Margana mengatakan total ada 43.824 peserta mengikuti SBMPTN 2018 di Yogyakarta. Mereka berjuang untuk bisa diterima di lima Perguruan Tinggi Negri di DIY yakni Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Pembangunan Nasional (UPN Veteran), dan Institute Seni Indonesia (ISI).
Ribuan calon mahasiswa baru ini harus berjuang untuk bisa berebut kuliah di PTN pilihan mereka. "Total daya tampung peserta yang diterima melalui jalur SBMPTN 2018 di 5 PTN di Yogyakarta adalah 6.644 peserta," kata Margana.
Jumlah ini terdiri dari UNY 1.648 orang , UGM 2.840 peserta, UIN 526 orang, UPN 1.214 mahasiswa dan ISI 414 mahasiswa.
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dengan sekitarnya. Baca juga berita menarik lainnya dalam artikel: Taman Pintar Yogyakarta Disarankan Tambah Jam Operasional
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hari Ini, Proses Seleksi Mahasiswa Baru PTN Jalur SNPMB 2025 Resmi Dibuka