Surveilans Mpox Libatkan Kelompok Pendamping HIV

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 04 September 2024
Surveilans Mpox Libatkan Kelompok Pendamping HIV

Ilustrasi. (Foto: ANTARA)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) terus menggencarkan langkah surveilans untuk menemukan kasus baru Mpox. Kemenkes juga melibatkan kelompok pendamping HIV guna mencari lebih lanjut.

Kepala Tim Kerja Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Endang Burni Prasetyowati, dalam siaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dilansir ANTARA, mengatakan, dalam situasi Mpox terkini, ditemukan bahwa dari 88 persen kasus di Indonesia, kondisi penyerta yang paling banyak ditemukan ialah HIV serta sifilis.

“Penemuan kasus ini jadi mix ya. Ditemukan di klinik HIV, dia memang sudah sebagai pasien HIV, rutin minum obat, kemudian berobat dengan gejala Mpox. Jadi ada lesi dan kemudian kami curiga ke arah Mpox. Pemeriksaan spesimen kemudian dilakukan, lalu terbukti bahwa kasus tersebut infeksi Mpox," katanya.

Endang mengatakan, dari keseluruhan penderita Mpox itu, 60 persen merupakan laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki dan 96,5 persen ialah laki-laki. Selain itu, yang paling banyak ialah usia-usia produktif antara 30-39, tapi ada juga yang berusia di atas 50 tahun.

Baca juga:

BRIN Sebut Mpox Varian Clade Ib Lebih Cepat Menular



“Ada tiga perempuan. Tapi ini ada dua yang memang tertular dari suami mereka, kemudian yang satu ini belum mengaku di dalam wawancaranya," kata Endang.

Ia menjelaskan, meskipun 97 persen kasus Mpox bergejala, 3 persen asimptomatis, sehingga perlu dilakukan pencarian melalui kontak erat. Meskipun asimptomatik, katanya, tetap dilakukan pemeriksaan spesimen sesuai panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun demikian, katanya, melakukan pencarian kontak erat untuk cacar monyet memiliki kesulitan tersendiri, mengingat penderita paling banyak ialah laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki. Dengan begitu, katanya, untuk membangun kepercayaan, mereka bekerja sama dengan kelompok pendamping HIV.

"Dari 88 ini semuanya sembuh, dan memang tidak semua itu dilakukan perawatan di rumah sakit. Jadi apabila memang lesinya itu tidak terlalu banyak, kemudian juga kondisi penyertanya tidak terlalu berat, bisa dilakukan isolasi secara mandiri di rumah," katanya.

Hal itu, ujarnya, dapat dilakukan apabila kondisi rumah memungkinkan pasien tersebut melakukan isolasi secara mandiri. Namun, apabila memang ada kondisi pemberat dan harus diberikan obat, dilakukan perawatan di rumah sakit.

"Mpox ini, meskipun secara kurva epidemiologi kasusnya sudah menurun, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan mengingat situasi di kurva seperti masih ada kenaikan kasus," katanya.(*)

Baca juga:

Cegah Penularan Mpox, BRIN Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan

#Kemenkes #Cacar Monyet #Mpox
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Selain itu, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di setiap kabupaten dalam empat tahun mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Indonesia
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Menkes juga memastikan semua anggota keluarga Raya yang mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC diberi penanganan hingga sembuh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Indonesia
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Penggeledahan di Kemenkes untuk mencari dokumen dan barang bukti yang berkaitan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk pembangunan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Indonesia
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Mempercepat target lulusan 70 ribu dokter spesialis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan berbagai intervensi, salah satunya di sektor hospital based.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Indonesia
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Sejak diluncurkannya pada Februari 2025, sudah ada 16,4 juta orang yang memanfaatkan layanan negara cek Kesehatan gratis.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Indonesia
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Jumlah kenaikan perokok sebanyak 5 juta orang itu, bahkan sudah sama atau melebihi jumlah penduduk negara-negara kecil
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Lifestyle
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Obesitas sentral, dihitung berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, yakni >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Juni 2025
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Indonesia
Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan
Angka perokok aktif di Indonesia mencapai 68 juta orang
Wisnu Cipto - Kamis, 12 Juni 2025
Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan
Indonesia
4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
Terjadi lonjakan tren COVID-19 di beberapa negara Asia yang secara geografis dekat dengan Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 03 Juni 2025
4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
Bagikan