Suplemen yang Harus Dikonsumsi Saat sedang Merencanakan Kehamilan
Konsumsi asam folat yang sangat dianjurkan sebagai persiapan kehamilan. (Foto: Pixabay/DanielReche)
KEHADIRAN buah hati adalah hal yang paling dinantikan setiap pasangan. Keberadaannya mampu menghangatkan dan mencerahkan suasana. Namun, sebelum ia hadir di rahim sang ibu ada hal yang harus dipersiapkan.
Selain mempersiapkan finansial, calon ibu juga harus mempersiapkan kesehatan sang calon jabang bayi. Caranya yakni dengan mengonsumsi asam folat.
Baca Juga:
Asam folat adalah bentuk folat sintetis (buatan manusia). Folat adalah salah satu jenis vitamin B. Setiap orang membutuhkan folat, tetapi zat ini jauh lebih penting dikonsumsi selama kehamilan karena perannya dalam mencegah kelainan kelahiran.
Dewan Pangan dan Gizi merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat per hari. Jumlah kni meningkat menjadi 600 mcg selama kehamilan dan kemudian berkurang sedikit menjadi 500 mcg saat menyusui.
Asam folat membantu tubuh membuat sel-sel baru, termasuk sel darah merah. Orang yang tidak mendapatkan cukup asam folat dapat mengembangkan kondisi yang disebut anemia defisiensi folat.
Baca Juga:
Pada orang dengan kondisi ini, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Gangguan ini dapat mempengaruhi banyak aspek kesehatan, termasuk fungsi organ.
Selama kehamilan, seseorang membutuhkan asam folat lebih banyak dari biasanya karena asam folat juga membantu janin tumbuh dan berkembang. Salah satu peran terpentingnya adalah mencegah cacat tabung saraf, termasuk spina bifida dan anencephaly.
Spina bifida adalah kondisi dimana tulang sumsum tulang belakang tidak menutup sepenuhnya. Ini dapat menyebabkan berbagai kecacatan yang dapat memengaruhi perkembangan, mobilitas, dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga:
Bayi anencephaly tidak memiliki otak, atau otaknya sangat terbelakang. Dalam hampir semua kasus, anencephaly akan berakibat fatal - baik di dalam rahim atau segera setelah lahir.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asam folat dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur, masalah dengan perkembangan plasenta, dan kelainan lahir lainnya, seperti celah langit-langit dan penyakit jantung.
Meskipun asam folat penting di masa kehamilan, calon ibu harus mulai mengonsumsi asam folat sebelum hamil.
Alasannya adalah karena cacat tabung saraf terjadi pada awal perkembangan, seringkali sebelum seseorang mengetahui bahwa dirinya hamil.
Karena sekitar setengah dari kehamilan tidak direncanakan, para ahli merekomendasikan bahwa siapa pun yang berpotensi hamil mengonsumsi suplemen asam folat. Itu dilakukan guna memastikan bahwa meskipun kehamilan merupakan kejutan, itu menurunkan kemungkinan cacat tabung saraf. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026