Piala Dunia 2018

Sumpah dan Tangis Pele Setelah Brasil Kalah Kontra Uruguay

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 03 Juli 2018
Sumpah dan Tangis Pele Setelah Brasil Kalah Kontra Uruguay

Pele. (Sumber: fifa.com)

Ukuran:
14
Audio:

BAGI masyarakat Brasil, Pele bukan sekadar nama. Ia legenda hidup sekaligus pahlawan dalam sepak bola. Kisah kehebatan lelaki kelahiran 23 Oktober 1940 itu seakan tak pernah habis untuk dibahas.

Pele lahir dengan nama Edson Arantes do Nascimento. Ia anak pertama dari pasangan Joao Ramos dan Dona Celeste. Sang ayah seorang pesepakbola bernama Dondinho. Pada masa kecil, Pele tumbuh dalam lingkungan kumuh dan miskin.

Bahkan, Pele kecil nyaris tidak punya apa-apa untuk mengembangkan bakat dasar sepak bolanya. Ia hanya membuat bola sepak dengan bahan gulungan kain. Saban hari, Pele memainkan 'bola bahan' itu di sekitar jalan Bauru, Brasil.

Pele merayakan kemenangan timnas Brasil. (Sumber: irishnews.com)

Saat berusia 15 tahun, Pele dilirik mantan pemain timnas Brasil Waldemar de Brito. Ia diajak de Brito bergabung dengan klub profesional Santos. Pada 1955, Pele pun menandatangani surat kontrak.

Permainan Pele remaja membuat pihak manajemen kagum dan langsung diajak berlatih dengan tim utama. Belum genap 16 tahun, pada penampilan perdananya, Pele telah mencetak sebuah gol. Nama Pele kian menggema. Masyarakat Santos mulai 'mendewakannya'.

Kelihaian Pele mengolah si kulit bundar akhirnya menuntun sang legenda masuk ke dalam timnas Brasil. Saat itu, Pele baru berusia 16 tahun. Pada Piala Dunia 1958 di Swedia, masyarakat dunia mulai mengenal Pele. Penampilannya luar biasa. Tubuh atletis dan tajam di atas lapangan, membuat Pele menjadi atensi seluruh dunia.

Pele muda saat tampil bersama timnas Brasil. (Sumber: goal.com)

Pada babak semifinal melawan Prancis, Pele menyumbang tiga gol. Saat itu, Brasil unggul 5-2 atas Prancis. Tak hanya semifinal, dalam babak final, Pele pun masih menunjukkan taringnya.

Ia mencetak tiga gol di semifinal ketika Brasil menang 5-2 atas Prancis. Setelah itu, ia mencetak dua gol lagi di final, ketika Selecao menang 5-2 atas tuan rumah Swedia. Pada saat itu, usia sang megabintang baru menginjak 17 tahun.

Perayaan di lapangan dilakukan para pemain termasuk Pele. Namun, di saat kegembiraan mengharu biru para penggawa Selecao, Pele tampak menangis terisak di pundak sang penjaga gawang Brasil, Gilmar.

Tangisan Pele membuat Gilmar, lelaki yang 10 tahun lebih tua dari Pele itu bertanya-tanya. Seperti dikutip dari soccerway.com, Pele menangis bukan lantaran juara yang diraihnya, melainkan ingatan Pele tentang ayahnya yang menangis saat dikalahkan Uruguay dalam final Piala Dunia 1950 di Brasil.

Pele. (Sumber: fifa.com)

Kejadian itu, kata Pele, tak akan pernah dilupakan sampai kapan pun. "Saya harap, saya tidak akan mengalami hal yang sama seperti yang saya rasakan ketika usia saya sembilan tahun," kata Pele seperti dikutip dari soccerway.com. "Saya melihat ayah saya menangis karena Brasil kalah di Piala Dunia."

Sejak saat itu pula, akhirnya Pele bersumpah akan memenangkan Piala Dunia untuk ayahnya dan juga Brasil. "Saya akan menampilkan performa terbaik. Tidak ada keraguan," sumpah Pele. (*)

#Pele #Timnas Brasil #Piala Dunia 2018 #Sepak Bola #Timnas Uruguay
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Olahraga
Gianluigi Donnarumma Tiba di Manchester City, Siap Berjuang Habis-habisan di Premier League
Gianluigi Donnarumma sudah tiba di Manchester City. Ia siap berjuang habis-habisan di Premier League, yang dianggap sebagai liga terbaik di dunia.
Soffi Amira - 2 menit lalu
Gianluigi Donnarumma Tiba di Manchester City, Siap Berjuang Habis-habisan di Premier League
Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Cuma Beda Tipis! Ousmane Dembele Kalahkan Lamine Yamal di Onze d'Or 2025
Ousmane Dembele mengalahkan Lamine Yamal di Onze d'Or 2025. Ia menang tipis dengan selisih 32,5 persen dan 30 persen.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Cuma Beda Tipis! Ousmane Dembele Kalahkan Lamine Yamal di Onze d'Or 2025
Olahraga
Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, mewaspadai PSBS Biak yang akan bermain tanpa beban di Stadion Haji Agus Salim
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada
Olahraga
Cedera Lutut, Omar Marmoush Dipastikan Absen Lawan Manchester United
Omar Marmoush dipastikan absen melawan Manchester United. Kini, Manchester City sedang dilanda badai cedera. Beberapa pemain pentingnya juga sudah absen sebelum jeda internasional.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Cedera Lutut, Omar Marmoush Dipastikan Absen Lawan Manchester United
Olahraga
Rahasia Terungkap! Gavi dan Lamine Yamal Pernah Hampir Gabung Bayern Munich
Gavi dan Lamine Yamal hampir bergabung dengan Bayern Munich pada 2022 lalu. Klub Bundesliga itu mengincar keduanya saat Barca masih dilatih Xavi Hernandez.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Rahasia Terungkap! Gavi dan Lamine Yamal Pernah Hampir Gabung Bayern Munich
Olahraga
Pemain Terakhir 'Bomb Squad' Manchester United Ditawar Tim Turkiye, Cuma Punya 48 Jam untuk Tentukan Nasibnya
Pemain buangan Manchester United, Tyrell Malacia, mendapat tawaran dari klub Turkiye. Kini, ia menjadi pemain terakhir di Bomb Squad, yang belum menemukan klub baru.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Pemain Terakhir 'Bomb Squad' Manchester United Ditawar Tim Turkiye, Cuma Punya 48 Jam untuk Tentukan Nasibnya
Olahraga
Jude Bellingham dan Eduardo Camavinga Segera Comeback, Real Madrid Bisa Makin Gacor
Jude Bellingham dan Eduardo Camavinga akan segera kembali membela Real Madrid. Keduanya sedang memulihkan diri dari cedera.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Jude Bellingham dan Eduardo Camavinga Segera Comeback, Real Madrid Bisa Makin Gacor
Olahraga
Punya Ambisi Kuat, Lamine Yamal Bermimpi Menangi Banyak Trofi Ballon d'Or
Lamine Yamal berambisi untuk memenangi banyak trofi Ballon d'Or. Kini, ia masih berusia 18 tahun. Sayangnya, ia masih harus bersaing dengan kandidat terkuat lainnya.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Punya Ambisi Kuat, Lamine Yamal Bermimpi Menangi Banyak Trofi Ballon d'Or
Olahraga
Liverpool Masih Tertarik dengan Marc Guehi, Tunggu hingga Berstatus Bebas Transfer
Liverpool kabarnya masih ingin mendatangkan Marc Guehi. Namun, mereka harus bersaing dengan Barcelona dan Real Madrid.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Liverpool Masih Tertarik dengan Marc Guehi, Tunggu hingga Berstatus Bebas Transfer
Bagikan