Sukses Besar, 'Squid Game 2' Hadapi Pembajakan di China

MERAHPUTIH.COM - NETFLIX tidak beroperasi di China. Namun, secara menakjubkan, muncul puluhan ribu ulasan tentang serial hi terbaru Netflix, Squid Game 2. Hal itu menyoroti adanya penyebaran ilegal atau pembajakan atas serial ini.

Musim kedua Squid Game mengguncang dunia, menduduki peringkat sebagai acara teratas Netflix di 93 negara secara global selama lima hari berturut-turut. Namun, kesuksesan membawa kerusakan signifikan yang disebabkan distribusi ilegal nan luas. Netflix, yang menginvestasikan lebih dari 100 miliar won (sekira Rp 1,1 triliun) dalam produksi, mengungkapkan kekhawatiran mendalam mengenai masalah ini.

Salah satu kekhawatiran utama yakni masalah aksesibilitas konten ilegal ini. Episode Squid Game 2 tersedia dalam definisi tinggi dan menawarkan takarir dalam bahasa Korea, Inggris, Jepang, dan China. Hal itu meningkatkan risiko distribusi tanpa izin secara global. Komentar seperti ‘diunggah dengan kecepatan kilat’ dan ‘terima kasih telah membantu saya menghemat biaya Netflix’ mencerminkan betapa streaming ilegal telah menjadi amat normal.

Upaya untuk memberantas streaming ilegal telah terbukti sulit. Meskipun Divisi Penyelidikan Kejahatan Hak Cipta Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan baru-baru ini menangkap operator NoonooTV, situs serupa dengan cepat muncul untuk menggantikannya. Platform-platform ini sering kali menyimpan server di luar negeri dan sering mengganti alamat web mereka, membuat penutupan permanen hampir tidak mungkin.

Baca juga:

Dari ‘Squid Game 3’ hingga Drama Romansa, Netflix Kasi Beragam K-Content di 2025

Situasinya sangat parah di China. Penayangan ilegal telah mencapai skala yang mengkhawatirkan. Platform ulasan konten China, Douban, telah mencatat lebih dari 70 ribu ulasan untuk Squid Game 2. Dengan fakta bahwa Netflix tidak beroperasi di China, sudah pasti sebagian besar ulasan itu berasal dari streaming ilegal.

Profesor Seo Kyung-duk dari Sungshin Women’s University mengkritik perilaku itu. “Streaming ilegal telah menjadi kebiasaan di China. Itu dilakukan tanpa rasa malu,” tegas. Ia menyebutnya mengejutkan dan tidak dapat diterima. Kyung-duk menyoroti kemunafikan dalam pendekatan China terhadap perlindungan konten. Sebagai contoh, selama Olimpiade Musim Dingin Beijing, China secara ketat menegakkan hak kekayaan intelektual untuk maskot Bing Dwen Dwen. Namun, ketika menyangkut konten Korea, pihak berwenang Tiongkok sebagian besar mengabaikan streaming ilegal. Kyung-duk meminta pemerintah Tiongkok untuk mengambil tindakan segera guna memerangi pelanggaran-pelanggaran ini.

Sebagai anggota organisasi perlindungan hak cipta internasional ACE, Netflix terus melawan distribusi ilegal. “Distribusi ilegal konten berharga yang dibuat para pencipta yang bekerja keras sangat disayangkan. Kami bekerja sama dengan lembaga pemantau global untuk menangani masalah ini dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” kata perwakilan Netflix dalam pernyataan mereka.

Meskipun menghadapi tantangan pembajakan, Squid Game 2 terus mendominasi penonton global. Dalam waktu hanya dua hari setelah dirilis, serial ini meraih posisi teratas di 93 negara di seluruh dunia. Musim baru mengikuti Gi-hun (diperankan Lee Jung-jae), pemenang permainan sebelumnya, saat ia kembali untuk mencari balas dendam. Masuknya Gi-hun kembali ke dalam kompetisi mematikan itu mempersiapkan panggung untuk pertarungan sengit dengan Front Man (Lee Byung-hyun) yang misterius.(dwi)

Baca juga:

Terungkap, Son Suk-ku Pernah Ditawari Main di 'Squid Game’