Suap Meikarta Seret Bos Lippo James Riady, Ini Amunisi Pertanyaan KPK


CEO Lippo Group James Riady memenuhi panggilan penyidik KPK, Selasa (30/10) MP/Ponco Sulaksono
MerahPutih.com - CEO Lippo Group James Riady tengah menjalani pemeriksaan kasus dugaan suap pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta di KPK. Sedikitnya, ada dua meteri utama yang akan digunakan KPK untuk mencecar orang nomor satu di Group Lippo itu.
"Ada beberapa hal yang perlu kami klarifikasi, tentu terkait sejauh mana pengetahuan saksi tentang proyek dan perizinan Meikarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa (30/10).
KPK juga mengklarifikasi James Riady apakah mengetahui tentang dugaan suap kepada Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin dan kawan-kawan. "Apakah saksi tahu atau tidak tentang dugaan suap ke Bupati dan kawan-kawan," tandas Febri.

Diketahui James Riady tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Selepas turun dari mobil, James yang mengenakan kemeja biru dengan balutan jas hitam langsung bergegas menuju lobi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/10).
Pantauan di lokasi, James tak menjawab pertanyaan awak media yang langsung mencecarnya dengan berbagai pertanyaan di pelataran Gedung KPK. Bos Lippo itu pun terlihat dingin dengan tatapan datar.
Bergeming dan tanpa basa-basi, putra konglomerat Mochtar Riady itu terus berjalan masuk ke dalam markas antirasuah. Tak ada kata-kata ataupun perubahan ekspresi di wajahnya sejak datang sampai masuk meninggalkan kerumunan wartawan.

Kawasan Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo Group. Penggarap proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk.
Dalam kasus suap Meikarta ini, KPK telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan suap proyek Meikarta. Mereka di antaranya Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.
Adapun, Neneng dan anak buahnya di Kabupaten Bekasi diduga menerima suap Rp7 miliar dari Billy Sindoro. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan sebesar Rp13 miliar terkait proses perizinan Meikarta, proyek prestisius milik Lippo Group. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Mengintip Desain Rumah Subsidi Berukuran 14 Meter Persegi yang Dibanderol Mulai 100 Jutaan

DPR Akan Panggil CEO Lippo Karawaci John Riady

Anggota DPR ke Bos Anak Usaha Lippo: Nggak Ada yang Bisa Atur Republik Ini

Wakil Ketua DPR soal Kasus Meikarta: Jangan Sampai Rugikan Masyarakat
