Strategi Soleh Solihun Menggabungkan Genre Komedi dan Horor


Soleh Solihun, zombie tetaplah seram. (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
KOMEDIAN Soleh Solihun kembali melebarkan sayapnya sebagai seorang sutradara. Setelah sukses dengan film komedi sebelumnnya, Mau Jadi Apa, ia menggarap film anyarnya. Pria asal Bandung itu menjajal film horor komedi pertamanya, Reuni Z. Film ini ia garap bareng dengan Monty Tiwa.
Meskipun horor komedi merupakan hal baru baginya namun bukan halangan bagi Soleh menjalankan tugasnya sebagai sutradara. Tahapan awalnya ialah menentukan aktor yang akan terlibat. Ia juga ikut menjadi pemain dalam film yang tayang 18 April itu.
Soleh melibatkan aktor yang tentunya memiliki kapasitas berakting komedi. Mereka adalah Tora Sudiro dan Surya Saputra.
"Harus bisa main komedi, itu yang paling penting. Saya nyari pemain yang bukan cuma bisa akting, tapi juga punya sentuhan komedi. Alasan saya pilih Tora dan Surya ini karena mereka ini dua di antara sedikit aktor yang punya sentuhan komedi," ungkapnya di Jakarta Selatan, Senin (26/3).
Selain itu, Soleh memiliki cara untuk tetap menampilkan unsur lucu tanpa menghilangkan keseraman dari zombie dalam filmnya itu. Menurutnya visual tidaklah penting, semua kembali ke alur cerita.
Pria 38 tahun itu memisahkan porsi horor dan komedi. Penggambaran seram tetap ia tampilkan dengan menyelipkan unsur komedi dalam beberapa adegan. Hingga yang membuat film itu menjadi seram akan kembali lagi melalui penilaian para penonton.
"Kalau bisa bikin orang tertawa jadi komedi. Kalau ceritanya bisa bikin orang seram jadi horor. Itu aja gimana kita bisa mainin sisi horor ke sisi komedi. Bagaimana zombie yang menakutkan ketemu situasi komedi ya respon manusianya," ungkapnya.
Dengan demikian melalui berbagai riset yang ia lakukan, Soleh memutuskan tetap menekankan keseraman film tersebut berasal dari zombie. Artinya meskipun memiliki unsur komedi jati diri zombie yang menakutkan tidak akan ia hilangkan.
Kemudian ia memasukkan unsur komedi dengan menekankan kelucuan melalui karakter manusia. Intinya zombie tetap seram dan karakter manusia memberikan banyak kejenakaan dalam film tersebut.
"Zombienya tetap dibikin horor tidak akan melucu. Karena saya tidak mau menghilangkan sifat dasar zombie yang menakutkan. Biarlah komedinya datang dari manusia. Jadi zombie tetap zombie, manusianya yang lucu. Jadi triknya begitu," tutup Soleh Solihun. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Sony & Netflix Dikabarkan Memulai Pembicaraan Awal, Bahas Sekuel ‘KPop Demon Hunters’

Kutukan Baru Hadir di 'Siccin 8', Film Horor Turkiye Paling Ditunggu Hadir di Bioskop Indonesia

Lee Byung-hun Terima Tribute Award di TIFF, Pengakuan atas Kontribusinya untuk Perfilman Global

Diadaptasi dari Novel Thriller Stephen King, Film 'The Long Walk' Bakal Uji Adrenalin Penonton

Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober

Lightsaber ikonis Darth Vader Terjual Rp 59 Miliar dalam Lelang

Film Ikonis Studio Ghibli 'Howl's Moving Castle' akan Diputar di Bioskop Seluruh Dunia pada September Tahun Ini

Sarat akan Pesan Satir, Sutradara Garin Nugroho Hadirkan Film Komedi 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih'

Disney Rencanakan Rilis Film 'Bluey', Tayang Seluruh Bioskop Dunia pada 6 Agutus 2027
