‘Storytelling’ Memikat, Jurus Menggaet Pembeli

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 29 Maret 2018
‘Storytelling’ Memikat, Jurus Menggaet Pembeli

Storytelling memiliki daya tarik kuat pada orang lain. (Fotopresentation-guru)

Ukuran:
14
Audio:

UNTUK menggaet pembeli, Anda harus menyampaikan storytelling bersifat magnetis.

Jangan remehkan storytelling. Storytelling bukan hanya dibutuhkan saat orangtua menidurkan buah hatinya. Bagi pemasar, cerita yang memukau dapat memikat pembeli.

Kepiawaian bercerita atau storytelling sebaiknya menjadi perhatian seorang pemasar. Penulis naskah film ternama, Robert McKee, menyebut cerita dapat membantu Anda menjalin hubungan dengan perasaan mendalam pada lawan bicara.

Cerita ini akan lebih efektif bagi pemasar ketika pendengarnya menyampaikan lagi kepada teman, keluarga atau rekan kerjanya. Akhirnya, terciptalah word of mouth communication atau percakapan dari mulut ke mulut yang membuat produk Anda makin dikenal.

Aplikasi storytelling oleh pemasar bertujuan memengaruhi respon pembeli potensial. Kuncinya adalah, Anda harus memiliki koleksi cerita yang lengkap untuk meyakinkan pembeli. Jadi tidak hanya mengandalkan pengetahuan tentang produk dan presentasi. Itu terlalu old school.

storytelling
(Foto: unspunmarketing)

Coach writer Kunto Aji mengatakan magnetic storytelling dapat makin melariskan penjualan Anda. Apalagi Anda hidup di era semua orang menjadi warganet. Siapa pun yang ada di media sosial dan internet bisa menjadi teman sekaligus calon pembeli potensial Anda.

Satu hal yang perlu diperhatikan, warganet amat kritis. Jadi, Anda harus memahami dengan benar bagaimana menyampaikan storytelling yang baik di media sosial.

“Jangan dulu jualan sebelum Anda pahami maksud postingan Anda,” papar Kunto di acara ‘Digital Marketing’ Tamba Waras Kutus Kutus di Arma Resort, Ubud, Bali, beberapa waktu lalu.

Artinya, Anda harus memahami tujuan memasang status dan komentar di Facebook, Google+, Instagram dan media sosial. Pastikan tujuan Anda jelas. Sampaikan pula informasi tentang produk dengan benar.

Gunakan kata-kata yang mengundang rasa penasaran orang. Membaca pikiran juga perlu diperhatikan. Anda dapat menggunakan kata kunci 'Saya tahu', dengan begitu orang akan berpendapat Anda benar-benar dapat membaca pikiran, mengetahui masalah mereka serta memiliki solusinya.

Perkuat storytelling Anda dengan menghilangkan narasumber pada postingan Anda. Sebagai penggantinya, pakai kata kunci 'terbukti' atau 'sudah banyak'. Saat menawarkan produk sebagai solusi, gunakan kalimat yang menjelaskan hubungan sebab akibat. Kata kunci yang menguatkan hubungan sebab akibat adalah kata penghubung 'sehingga' dan 'jadi'.

Jangan lupa maksimalkan jumlah dengan kata kunci 'semua', 'seluruh' atau 'setiap'. Dengan memerhatikan kata-kata kunci tersebut, storytelling Anda akan lebih menggoda warganet untuk mencari tahu produk Anda, bahkan membelinya. Tidak percaya? Buktikan sendiri! (*)

#Marketing
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Lifestyle
5 Tips Ilmu Marketing ala Film 'The Wolf of Wall Street'
Film 'The Wolf of Wall Street' tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga pelajaran berharga tentang marketing
Frengky Aruan - Jumat, 01 November 2024
5 Tips Ilmu Marketing ala Film 'The Wolf of Wall Street'
Fun
Manfaat Platform Video Pendek untuk Kampanye Brand
Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan platform video pendek.
Andreas Pranatalta - Senin, 19 Juni 2023
Manfaat Platform Video Pendek untuk Kampanye Brand
Bagikan