Spotify Menghentikan Layanan Berbayar di Rusia


Spotify hentikan layanannya di Rusia. (Foto: Pixabay/MIH83)
SPOTIFY kini menghentikan salah satu layanan berlangganan berbayar di Rusia. Ini merupakan imbas dan sanksi ekonomi negara barat membuat transaksi pembayaran di Negara Beruang Merah tidak bisa diproses.
Dilansir dari AFP (10/3) hal ini dikarenakan pembatasan baru yang diperkenalkan oleh penyedia pembayaran utama, pemprosesan pembayaran saat ini tidak memungkinkan untuk sebagian besar pengguna Premium di Rusia. Melalui perwakilannya, penyedia layanan streaming musik ini tidak menyebut berapa banyak pelanggan berbayar yang akan hilang dari kebijakan tersebut.
Baca Juga:

Spotify dengan akun premium berbayar akan otomatis dibatalkan jika pembayaran berulang gagal. Kemudian, akun tersebut akan secara otomatis pula dipindahkan ke layanan gratis. Ini dikarenakan untuk layanan gratis pada Spotify tetap tersedia di Rusia untuk memungkinkan aliran informasi global.
"Seni dan berita adalah kekuatan yang besar untuk kebaikan," terang Spotify. Spotify juga menghapus konten yang disponsori negara Rusia, seperti outlet berita RT dan Sputnik, dari layanannya. Spotify pun meluncurkan panduan bagi pengguna untuk mengakses platform berita terpercaya.
Selain penghentian layanan akun premium, sebelumnya Spotify telah menutup kantor yang berbasis di Rusia serta berupaya menghapus media-media di dalamnya yang didukung Kremlin. Keputusan itu diambil sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina yang diserang.
Berdasarkan keterangan juru bicara perusahaan tersebut, kantor Spotify Rusia akan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Mereka juga bakal mendukung komunitas global karyawan Ukraina mereka. "Kami telah menutup kantor kami di Rusia tanpa batas waktu dan kami memberikan dukungan individu kepada personel kami serta komunitas global karyawan Ukraina kami," demikian pernyataan Spotify seperti dilansir The Wrap, Rabu (2/3).
Baca Juga:

Hal itu sejalan dengan peninjauan ribuan konten sejak Rusia menginvasi Ukraina. Sebelumnya, Rusia juga mendapatkan sanksi dalam industri hiburan usai meluncurkan serangan militer ke Ukraina.
Demikian juga Walt Disney memutuskan untuk menangguhkan semua bisnis yang ada di Rusia menyusul penyerangan ke Ukraina. Sebelumnya, konglomerat hiburan dan media mengumumkan rencana untuk menghentikan rilis film barunya di Rusia. Kini perusahaan mengambil langkah tambahan untuk menutup sisa operasinya di negara itu, demikian laporan dari Variety, Jumat (11/3).
“Mengingat serangan tak henti-hentinya di Ukraina dan meningkatnya krisis kemanusiaan, kami mengambil langkah untuk menghentikan semua bisnis lain di Rusia. Ini termasuk konten dan lisensi produk, aktivitas Disney Cruise Line, majalah dan tur National Geographic, produksi konten lokal dan saluran linier,” kata juru bicara Disney. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
