Sony Tuntut Internet Archive karena Digitalisasikan Rekaman Musik Lama
Album Frank Sinatra salah satu yang didigitalisasikan Internet Archive. (Foto: YouTube Music)
PLATFORM perpustakaan digital Internet Archive tengah menghadapi gugatan asal salah satu proyek konservasi mereka. Internet Archive dikenal karena kerap mengkonservasi arsip buku, film, dan musik lama yang masih dalam format konvensional, dan diubah ke bentuk digital.
Kini, Sony Music Entertainment, Universal Music Group, dan beberapa label musik lainnya telah mengajukan tuntutan hukum terhadap platform nirlaba tersebut. Mereka menuduh Internet Archive melakukan pelanggaran hak cipta untuk digitalisasi konten-konten atau arsip lama mereka.
Label-label musik itu menuduh Internet Archive telah dengan sengaja mengunggah, mendistribusikan, dan mentransmisikan secara digital rekaman-rekaman musik edisi sebelum tahun 1972. Secara khusus, Sony Entertainment menggugat program Great 78 Project oleh Internet Archive.
Baca juga:
TikTok Teken Perjanjian Lisensi dengan Sony Music Entertainment
Program itu dibesut Internet Archive sebagai upaya untuk melestarikan musik-musik yang direkam pada diska 78rpm. Sony kemudian menyebut upaya Internet Archive itu sebagai pelanggaran terang-terangan yang mencakup begitu banyak musisi ternama.
Mereka antara lain, ialah Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Billie Holiday, Miles Davis, dan Louis Armstrong. Mereka juga membuat daftar beberapa contoh "rekaman ikonik" yang tersedia melalui Great 78 Project, seperti White Christmas, Sing, Sing, Sing, dan The Christmas Song, seperti dilaporkan Engadget, Sabtu (12/8).
Internet Archive mengungkapkan lagu-lagu yang telah didigitalisasikan itu kini tersedia di situs web mereka dan bisa dinikmati secara streaming. Tujuannya adalah agar lagu-lagu itu tidak menghadapi bahaya hilang, dilupakan, atau dihancurkan.
Baca juga:
Trio GAC dan Ambisi Sony Music Tingkatkan Kualitas Musisi
Sayangnya niat itu tidak disambut dengan energi yang sama oleh label-label musik. Sony menulis dalam sebuah keterangan tentang keluhan mereka atas upaya pengarsipan itu. Sony menilai upaya pengarsipan itu telah melebihi tujuan awal untuk pelestarian dan penelitian.
"Internet Archive tanpa malu-malu menyediakan akses gratis dan tidak terbatas ke musik untuk semua orang, terlepas dari hak ciptanya," terang Sony.
Sony kemudian meminta ganti rugi atas pelanggaran yang telah mereka lakukan seturut undang-undang yang berlaku sebesar USD 150.000 (Rp 2,29 miliar) untuk setiap rekaman suara yang dilindungi hak cipta. Bloomberg memprediksi jumlah ganti rugi itu bisa mencapai USD 372 juta (Rp 5,7 triliun). (waf)
Baca juga:
Kembangkan Musik EDM, Sony Music Rilis Sub Label FloorInc
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Samsons Tutup 2025 dengan Single Hangat 'Tentang Kita', Simak Lirik Lagunya
Makna Lirik Lagu 'Desember' Efek Rumah Kaca, Refleksi Sunyi di Penghujung Tahun
The Funeral Portrait Rilis EP 'Dark Thoughts', Angkat Tema Personal dan Solidaritas
Single 'Freeze' Jadi Surat Cinta Elisha Danielle untuk Perth dan Persahabatan, Simak Liriknya
Lagu 'Aku dan Hatiku': Potret Dilema Cinta Anak Muda di Series 'Pernikahan Dini Gen Z'
Dari Sabaton hingga Yellowcard, Better Noise Music Panen Prestasi di 2025
Synchronize Fest 2026 Mulai Jual Tiket Early Bird, Bawa Misi Tanam Mangrove
JKT48 Perkenalkan Lagu Baru 'Romantic Snow' di Perayaan Ulang Tahun ke-14, Simak Lirik Lengkapnya
Lagu 'CHANEL' dari Tyla Viral di TikTok, Angkat Pesan Harga Diri dalam Cinta
Brian May Perdengarkan Lagu Queen Bertema Natal yang Terkubur Sejak 1974