Sony Electronics Asia Pacific Umumkan Pemenang Kompetisi World of Film

Finalis World of Film tingkat nasional (Foto: Sony Indonesia)
SEBAGAI salah satu jenama kamera terbaik dunia, Sony membuka peluang sebesar-besarnya bagi para sineas Tanah Air untuk unjuk gigi dalam pembuatan film. Hal itulah yang melatari Sony Electronics Asia Pacific menggelar kompetisi pembuatan film yang diikuti seluruh sineas negara di Asia Pasific, salah satunya Indonesia.
"Kehadiran kompetisi pembuatan film dalam World of Film merupakan salah satu dukungan Sony kepada para pelaku industri kreatif khususnya filmmaker dari segala jenjang mulai dari pelajar hingga profesional yang telah berpengalaman di industri film. Ajang ini jadi tempat menunjukkan bakat dan keahlian menggunakan kameran Sony," ujar President Director PT Sony Indonesia Koji Sekiguchi di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (1/4).
BACA JUGA:
Asyik, Ikut Program Keanggotaan Bisa Tahu Informasi Printer Terkini
Tidak disangka, animo sineas Indonesia dalam mengikuti World of Film begitu besar. Sebanyak 141 karya film pendek dikirimkan untuk tingkat lokal. Indonesia menjadi negara dengan peserta terbanyak untuk kompetisi tersebut. Setelah melalui proses penyaringan sejak 2 Agustus hingga 21 Desember 2021, panelis juri yang merupakan profesional di industri film, Fajar Bustomi, Upie Guava dan Bagoes Tresna Adji menilai dan menentukan empat finalis asal Indonesia yakni M. Rizky Adly (Baruna) , Tri Yuda Production (Mimpi Pageblug), Joni Astin (Marry Me) dan Magic Clip (Habis Waktu). Keempat film tersebut berhasil menangkap sisi lain dari pandemi dan mengemasnya secara apik melalui film. Film yang menjadi pemenangnya di tingkat lokal kemudian akan bersaing secara regional Asia Pasifik mewakili Indonesia.
Keempat film tersebut diputar di CGV Grand Indonesia secara bergantian sebelum akhirnya diumumkan siapa yang menjadi pemenangnya. Setelah film selesai diputar, para dewan jurimengumumkan siapa yang menjadi pemenang.
Film garapan Joni Astin Ariadi berhasil mewakili Indonesia untuk kawasan regional. Film Marry Me? yang dibuat olehnya mengisahkan seorang pria yang rela jadi budak cinta (bucin) demi mendapatkan cinta sejatinya. Ia rela melakukan apa saja demi cinta, bahkan menggadaikan ginjalnya.
Selanjutnya, film Habis Waktu yang dibuat oleh siswa SMK Cakra Buana berhasil menjadi juara kedua. Film tersebut menyajikan realitas siswa di masa pandemi yang harus belajar secara daring. Sang tokoh utama, Agung selalu bermalas-malasan dan tidak menyalakan kamera saat proses belajar mengajar. Ia sering tidur, main game, main gitar saat tidak menyalakan kamera. Karena kebiasaannya yang jarang menyalakan kamera, ia ditegur oleh gurunya. Ia pun harus menyesuaikan diri saat sudah harus kembali pembelajaran tatap muka. Film Baruna oleh M Rizky Adly dan Mimpi Pageblug oleh Tri Yuda Production berada di posisi runner-up.
Setelah tampil sebagai juara satu untuk tahap nasional, film Marry Me? kembali diadu di ranah regional dan kembali berhasil juara pertama. Joni Astin Ariadi berhak mendapatkan hadiah utama berupa uang tunai sebesar USD 15.000.(avia)
Bagikan
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
