Sogi Indra Dhuaja Senang Pria Cuti Sebulan


Sogi Indra Dhuaja. Senang mendenagr pria diberikan cuti sebulan. (Foto: MP/Venansius Fortunatus)
SALAH satu komedian ternama Tanah Air, Sogi Indra Dhuaja sudah lama bergabung dengan komunitas Ayah ASI. Sebagai ayah yang mendukung sang istri memberikan Air Susu Ibu (ASI) yang terbaik bagi sang buah hati.
Sejalan dengan gerakan Ayah ASI, pemerintah memberikan angin segar kepada pegawai negeri sipil (PNS) pria. Kini PNS pria bisa mengajukan cuti hingga 1 bulan untuk mendampingi istri melahirkan atau operasi caesar. Yang tertuang dalam aturan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 24 tahun 2017.
Dalam aturan disebutkan PNS pria yang mendampingi istri bersalin tak memotong cuti tahunan. Selain itu PNS pria sendiri tetap menerima penghasilan PNS seperti gaji dan tunjangan.
Dengan adanya wacana tersebut Sogi sebagai Ayah ASI megaku sangat bahagia jika hal itu bisa terealisasi.
“Buat kami Ayah ASI itu menyenangkan dan senang dengarnya. Karena selama ini kalau Ayah ASI tuh cuma komunitas kita tak berjuang di badan hukum. Buat kami sih menyenangkan sekali tapi buat kami tindakan “gila” juga,” kata Sogi.
Tapi Sogi tak hanya senang mendengar wacana tersebut. Dirinya berharap hal itu tak hanya berlaku pada PNS saja melainkan dapat menjadi perhatian perusahaan-perusahaan swasta.
“Karena ini khusus PNS, kita pihak Ayah ASI juga bisa ngepush ke perushaaan lain agar bisa ngasih cuti yang panjang buat Ayah ASI kan. Ini bisa jadi bahan bagus untuk kedepannya paling enggak 2 minggu. Ini pasti jadi angin segar juga bagi PNS bisa support Ayah ASI,” kata Sogi berharap.

Bagi Sogi cuti untuk ayah itu penting sekali karena ibu butuh support. Jika suami dan istri kompak maka ASI esklusif selama 6 bulan akan berjalan lancar.
“Misalnya saya bantuin gendong anak ganti popok, dan lain-lain. Tiap orang sih akan beda-beda yah. Pokoknya sih memberikan rasa aman dan nyaman. Karena kalau istri bahagia ada hormon oksitosin meningkat maka asinya juga akan lancar” cerita Sogi.
Maka dari itu Sogi menegaskan jangan bepikiri soal banyaknya anggapan istri yang tugasnya mengurus anak sedangkan suami mencari uang, melainkan suami juga harus berperan serta untuk mengurus anak salah satunya dengan mendampingi sang istri dalam proses pemberian ASI.
Bukan masalah dukungan suami pada istrinya yang baru bersalin saja. Namun Sogi juga menyoroti keberadaan susu formula. Masyarakat Indonesia masih ada yang menganggap jika susu formula lebih baik daripada ASI. Melihat hal itu sogi pun tampak geram, karena baginya dengan ASI dan beberapa sumber makanan sehat lebih baik daripada ASI.
“Padahal ASI sama sumber makanan yang alami ada di situ, gue sedih banyak banget yang berkorban untuk beli susu formula tapi makan cuma pas-pasan. Karena literasi dan pengetahuan gizi masyarakat indonesia itu masih rendah,” kata Sogi prihatin.
“Seperti kalau isu enggak minum susu formula nanti anaknya enggak pintar. Bukan begitu sebenarnya, tapi orangtuanya aja yang malas. Padahal banyak makanan-makanan sehat tapi biasanya yang sadar kalangan menengah atas. Kalau kalangan bawah banting tulang untuk beli susu formula,” tambahnya.
Melihat kejadian tersebut, Sogi sendiri heran akan iklan susu formula yang begitu gencar digembar-gemborkan. Sementara menurutnya dinas kesehatan kurang mempromosikan perihal pemberian ASI.
Langkah Sogi memperjuangkan ayah ASI sendiri sudah sangat mantap diterapkan dalam kehidupannya. Dirinya dengan sigap dan telaten memberikan dukungan penuh pada sang istri untuk memberikan ASI, demi tingkat keberhasilan ASI esklusif selama 6 bulan.
Sogi berharap seluruh Ayah dapat bisa membantu dan memberikan dukungan penuh pada sang istri pada pra dan paska melahirkan. (ryn)