Situs Islam Diblokir, FPI Tuding Pemerintah Sampah


Warga membuka salah satu website yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3). (Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
MerahPutih Nasional - Ormas Front Pembela Islam (FPI) mengaku geram dengan kebijakan pemerintah yang memblokir 19 situs Islam karena dinilai radikal dan menyebarkan paham kebencian kepada publik.
Ketua Umum Ormas FPI Habib Muchsin Al Aththas mengaku geram dengan sikap Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang mengusulkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran terhadap 19 situs Islam radikal.
"Saya katakan, bukan hanya pemerintah, mereka yang menuding situs Islam radikal adalah sampah semua," katanya kepada merahputih.com, Rabu malam (1/4). (Baca: Politikus PKS Tuding BNPT Begal Media)
Selain itu Habib Muchsin sendiri menuding sikap pemerintah yang melakukan pemblokiran terhadap situs Islam radikal tidak lepas dari intervensi dan pengaruh negara adidaya Amerika Serikat.
"Amerika itu dengan hegemoninya mau hancurkan Islam di Indonesia," sambung Muchsin. (Baca: Situs Islam Diblokir, Analis: Kelompok Islam Radikal Makin Solid)
Saat dikonfirmasi terkait langkah yang akan ditempuh oleh FPI atas pemblokiran belasan situs Islam radikal tersebut, Habib Muchsin enggan mengerahkan ribuan massa FPI untuk melakukan aksi unjuk rasa di kantor BNPT atau Kemenkominfo.
"Kami tidak akan melakukan aksi unjuk rasa. Kami taat hukum," cetus Habib Muchsin. (bhd)