Siapa Sangka, French Fries Ternyata Berasal dari Belgia


Namanya boleh french fries, tapi asalnya dari Belgia. (foto: animoapps)
KAMU pasti akrab dengan sajian french fries. Ya, kentang goreng renyah dan gurih ini memang jadi menu andalan di berbagai restoran saji cepat. Kalau mendengar namanya, kamu pastilah yakin olahan kentang satu ini berasal dari Prancis.
Ternyata, tebakan kamu salah banget lo. Kentang goreng yang jamak dikenal di seluruh dunia kini ternyata berasal dari Belgia. Ya, negara di Benua Eropa itu dipercaya sebagai asal kentang goreng. Tidak mengherankan makanan ini begitu populer di Belgia.
Bukti paling awal dari asal kentang goreng Belgia disebut dalam buku Curiosites de la table dans les Pays-Bas-Belgiques yang ditulis pada 1781. Dalam buku itu digambarkan penduduk di sekitar Sungai Meuse telah mengonsumsi kentang goreng sejak 1680. Lalu dari mana nama 'french fries' muncul ya?

Penamaan kentang goreng dengan french fries baru muncul di Amerika Serikat. Rupanya para tentara AS lah yang memberikan nama itu pada Perang Dunia I. Ketika itu, para tentara diperkenalkan pada sajian kentang goreng yang lezat dan renyah oleh tentara yang berbicara bahasa Prancis. Mereka pun lantas berasumsi bahwa kentang goreng enak itu memang berasal dari Prancis.
Di negara asalnya, french fries dijual di gerai-gerai saji cepat, bahkan hingga pedagang kakii lima dengan label nama friteries, frietkot, atau frituur yang berarti tenda gorengan. Lazimnya, kentang goreng Belgia disajikan dalam kertas berbentuk corong berwarna putih dengan siraman saus pilihan di atasnya.
Selain itu, kentang goreng Belgia juga bisa disajikan bersama street food lainnya, seperti frikandel, gehaktbal atau kroket. Dalam beberapa kesempatan, kentang goreng juga disajikan bersama sandwich baguette bersama saus dan daging di dalamnya. Sajian itu dikenal dengan nama mitraillette.

Saking mendalamnya budaya kentang goreng di Belgia, hampir setiap rumah punya alat deep fryer. Dengan begitu, mereka bisa membuat sendiri kentang goreng sendiri rumah. Bahkan, biar lebih enak, beberapa lemak hewani juga dicampurkan ke dalam minyak untuk menggoreng kentang tersebut. Supermarket pun lazim menjual berbagai lemak hewani juga lemak nabati yang bisa dicampur saat menggoreng kentang. Harga tertinggi diberikan kepada lemak sapi.
Pada Juni 2017, Komisi Eropa mengeluarkan rekomendasi kesehatan untuk mengubah cara menggoreng kentang agar menjadi lebih sehat dan aman dari zat-zat karsinogenik. Komisi tersebut menyarankan untuk menyeduh kentang terlebih dahulu sebelum menggorengnya. Namun, rekomendasi tersebut ditentang keras sejumlah politikus Belgia. Alasan mereka, mengubah cara pengolahan kentang goreng Belgia berarti pembunuhan terhadap kekayaan gastronomi negeri tersebut.
Duh, segitunya ya.(dwi)