Shoes and Care, dari Bisnis Sepele Jadi Mendunia


Lapak Shoes and Care di Jalan Langenastran, Kraton, Kota Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Bisnis - Dahulu sol maupun perbaikan sepatu dianggap sebelah mata. Namun, dengan berdirinya usaha-usaha perawatan sepatu di berbagai daerah, jasa perawatan sepatu tak lagi dianggap sebelah mata.
Salah satu brand jasa perawatan sepatu yang tengah melebarkan sayapnya ke berbagai daerah ialah Shoes and Care. Bisnis yang dibangun oleh Tirta Mandira Hudhi ini berawal dari adanya erupsi Gunung Kelud. Abu erupsi membuat sepatu orang-orang Yogyakarta, yang terkena dampak erupsi gunung, menjadi kotor tak keruan. Hingga suatu waktu, teman-teman Tirta di Yogyakarta menitipkan sepatu kepadanya untuk dirawat.
"Berdiri di Yogyakarta, Shoes and Care mulai memberikan perawatan sepatu sejak 12 Oktober 2013. Tragedi erupsi Gunung Kelud pada 14 Februari 2014 membuat Shoes and Care melahirkan akun media sosial dan melayani perawatan sepatu secara online. Sejak saat itu sampai saat ini, lebih dari 50.000 pasang sepatu telah ditangani," demikian tertulis di laman Shoes and Care, seperti dikutip Jumat (12/8).
Tirta memulai bisnisnya dari dorongan keinginan mendapatkan pemasukan tambahan. Dari tambahan tersebut, ia berharap dapat memenuhi kebutuhan logistik kampusnya, seperti buku dan peralatan kuliah lainnya. Saat itu, pemuda ini tengah menempuh studi di Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Meski terkesan stereotip, antara kedokteran yang terkesan elegan dengan jasa perawatan sepatu yang disepelekan, Tirta tetap jalan lurus membangun usahanya.
Kini, atas jerih payahnya, Shoes and Care telah berkembang. Ia telah mendirikan cabang di berbagai daerah. Untuk melayani pelanggan, saat ini Shoes and Care sudah memiliki 5 workshop di Yogyakarta, 2 workshop di Jakarta, 2 workshop di Tangerang, 1 workshop di Depok, 3 workshop di Solo, 2 workshop di Bandung, 2 workshop di Medan, 1 workshop di Palembang, dan 1 workshop di Semarang.
Tak hanya menerima jasa membersihkan sepatu, Shoes and Care juga menerima jasa perbaikan sepatu. Misalnya merekatkan kembali bagian midsole atau outsole sepatu yang lepas, serta pewarnaan ulang sepatu. Berbagai jasa tersebut ditawarkan dengan kisaran tarif Rp25.000 hingga Rp300.000. Semakin sulit proses membersihkan atau memperbaiki sepatu, biaya yang dipungut tentu semakin besar.
Setiap outletnya Shoes and Care mampu menerima rata-rata 50 pasang sepatu per harinya. Setiap bulannya, dari tiap outlet, Tirta mampu meraup omzet rata-rata di atas Rp50 juta. Sebesar 50 persen dari omzet menjadi pendapatan bersihnya.
Pendapatan besar tersebut terbilang wajar. Pasalnya, pelanggan Shoes and Care tidak hanya dari Pulau Jawa ataupun hanya dari tanah air saja, melainkan hingga mancanegara. "Pelanggan tidak hanya berasal dari Yogyakarta, tetapi juga dari Banda Aceh, Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, dan Mataram. Bahkan ada pelanggan yang berasal dari Australia, Singapura, Malaysia, dan Amsterdam," demikian pernyataan Shoes and Care. (Fre)
BACA JUGA:
- Lapak Shoes and Care Yogyakarta
- Peluang Bisnis Moda Transportasi Udara Helicity
- Budidaya Cacing, Bisnis Menjijikan Namun Menjanjikan
- Awal Perjalanan Bisnis HSF Eyewear
- Lebarkan Sayap Bisnis, UberJek Siap Bersaing
Bagikan
Berita Terkait
Croctober 2022, Rayakan Perjalanan Dua Dekade Crocs
