Shell akan Siapkan Pengisi Daya EV Mulai dari Inggris
Kebutuhan stasiun recharge mobil listrik semakin berkembang. (Foto: Pexels/Jack S)
MOBIL listrik atau electric vehicle (EV) bukan sekedar mimpi. Dalam satu dekade ini keberadaan mobil jenis ini sudah mulai eksis. untuk itu Shell dan Ubitricity berkerjasama untuk membangun 50 ribu stasiun pengisian EV di jalan Inggris pada akhir 2025 nanti. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses pengisian daya bagi ara pengemudi daerah perkotaan.
Mengutip Green Car Reports, Ubitricity milik Shell telah merancang perangkat keras pengisian daya yang dapat masuk ke tiang lampu jalan. Kemudian menyediakan akses pengisian daya ke mobil yang diparkir di jalan tanpa menghabiskan ruang tambahan. Nantinya Ubitricity dapat menagih pengguna melalui aplikasi kepada pengguna sesuai penggunaan. Shell menyatakan sudah ada sekitar 3.600 stasiun pengisian di seluruh Inggris.
Baca Juga:
Kabarnya sekitar 60% lebih kendaraan di daerah perkotaan di Inggris tidak memiliki akses untuk parkir kendaraan di badan jalan. Ini yang kemudian menimbbulkan kendala bagi Shell memasang peralatannya.
Sama seperti di Amerika Serikat, pengisian daya di rumah menjadi pilihan bagi pemilik EV. Tapi tidak mungkin juga untuk dilakukan bagi mereka yang tinggal di apartemen maupun yang tengah menginap di hotel.
Kemudian Shell mengumumkan rencananya membeli Ubitricity pada bulan Januari. Ini sepertinya merupakan strategi Shell untuk mengembangkan bisnisnya selain menjual bahan bakar fosil.
Baca Juga:
Produsen minyak itu mengatakan secara global, mereka berencana untuk mengembangkan jaringan pengisian EV-nya yang tadinya lebih dari 60 ribu stasiun pengisian menjadi lebih dari500 ribu pada tahun 2025. Namun, raksasa minyak tersebut belum membahas rencana khusus untuk membawa pengisian EV on-street Ubitricity ke Amerika Serikat.
Belum ada proyek berskala besar untuk pengisian daya di pinggir jalan di AS. Namun akan ada program percontohan bertujuan untuk memasang stasiun pengisian pertama sebelum akhir tahun. Jika program itu berhasil maka akan dilanjutkan dengan stasiun pengisian yang lebih banyak lagi.
Sepertinya perusahaan besar seperti Shellini sudah memprediksi bagaimana penggunaan minyak semakin besar, namun cadangan minyak bumi semakin terbatas. Jadi untuk itu Shell harus mengubah konsep bisnisnya untuk melakukan pelebaran bisnis ke pengisisan mobil EV untuk menyongsong era serba listrik ini nantinya. (jhn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Terungkap, Pengemudi Mobil MBG yang Tabrak Siswa SDN 01 Kalibaru Ternyata Sopir Pengganti
Pemprov DKI Jamin Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Mobil SPPG di SDN 01 Kalibaru
21 Orang Jadi Korban Ditabrak Mobil MBG, Pramono: Peristiwa ini Tidak Terduga Sama Sekali
Mobil Tabrak Sejumlah Siswa SDN Kalibaru Cilincing, Sopir Langsung Ditangkap Polisi
Pengundian Akhir Program Mobil Lubricants 2025: Partisipasi Konsumen Capai Puncaknya
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Tingkatkan Penjualan Mobil Listrik, Kemenperin Tetap Siapkan Insentif di 2026
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia