Sexting, Flirting ala Era Digital


Beberapa orang mengaku menikmati sexting saat berada di kantor. (foto: pixabay)
MENERIMA dan mengirim pesan singkat lewat ponsel pintar sudah jadi hal amat biasa di era digital. Namun, bagaimana dengan pesan singkat berisikan rayuan beraroma seksual? Pernah?
Sebuah survei menemukan bahwa depalan dari 10 orang dewasa mengakui pernah mengirim atau menerima pesan yang berisikan kata-kata 'panas' mengarah ke sensual. Sexting, demikian istilah yang digunakan untuk pesan singkat bernada sensual tersebut.
Mungkin terdengar sedikit kinky, tapi para ahli menyebut sexting dapat meningkatkan kepuasan seksual, terutama jika yang terlibat dalam sexting ialah pasangan.
"Kebanyakan orang terlalu mengkhawatirkan bahaya dari sexting, bagaimana hal itu bisa 'melukai' hubungan. Namun, konteks dalam hal ini amatlah penting. Sexting merupakan hal yang cukup sering dilakukan orang dewasa. Nyatanya, penelitian menemukan bahwa aktivitas itu bisa meningkatkan kepuasan seksual pasangan," ujar Emily Stasko, kandidat doktor pada departemen psikologi di Drexel University di Philadelphia.
Penelitian itu menemukan bahwa tiga-perempat pelaku sexting melakukannya dengan pasangan tetap. Selain itu, rata-rata mereka melakukannya di rumah yang nyaman.
Empat dari 10 responden mengaku mengirim pesan sensual saat menjalin hubungan dekat. Sementara itu, hampir dua-pertiga responden mengirim pesan panas saat berada di kantor atau jauh dari rumah. Hanya 12% yang melakukan sexting untuk selingkuh.
Studi tersebut melibatkan 870 responden berusia 18-82 tahun dengan umur media 35 tahun. Mereka berpartisipasi dengan mengikuti survei daring selama 20 menit. Semua responden ialah heteroseksual.
Temuan lainnya, hampir 88% responden mengaku menerima dan mengirim pesan sensual setidaknya sekali seumur hidup. Sementara itu, 82% responden mengaku melakukan sexting dalam 12 bulan belakangan.
Para pria menganggap sexting sebagai hal yang 'menyenangkan' dan pengalaman yang 'seru'. Di lain hal, para perempuan terlihat lebih ingin mengirim pesan sensual ketimbang menerimanya.
Dalam hubungan yang serius, seperti pasangan yang menikah, sexting memberi peningkatan kepuasan seksual. Kontras, sexting malah tidak memberi efek apa-apa pada hubungan yang tidak serius.
"Tindakan sexting dilakukan dengan berbagai alasan. Motif bisa berubah mengikuti waktu dan situasi," jelas Stasko.
Meskipun sexting bisa bagus untuk hubungan, Stasko mengingatkan bahwa tidak semuanya positif. Mengingat ada 60% responden yang mengaku terkadang enggan melakukan sexting.
Bagaimanapun, sexting bisa jadi salah satu bentuk komunikasi dalam sebuah hubungan. Alih-alih membicarakan perasaan, sexting membuat Anda lebih terbuka mengomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas.
Tentunya, komunikasi, apa pun bentuknya, akan amat bagus untuk sebuah hubungan. Jadi jangan ragu untuk mengirim pesan sedikit nakal ke pasangan Anda.(dwi)