Sepatu Terbaru dari Nike, Bisa Dipakai Tanpa Bantuan Tangan
Nike Go FlyEase memudahkan banyak orang. (Foto: Nike)
NIKE mendorong teknologi sepatu lebih jauh dengan Go FlyEase yang diumumkan pada Senin 1 Februari 2021. Sepatu everyday performance lifestyle shoe seharga USD120 atau Rp1,68 juta ini dapat dipakai langsung tanpa bantuan tangan.
Inovasi utama dalam sepatu ini adalah engsel yang disebut bistable, memungkinkan sepatu bergerak dalam dua posisi. Pertama, posisi tegak di mana sol bagian dalam sepatu berada pada sudut sekitar 30 derajat sehingga kamu dapat dengan mudah memasukkan kaki.
Kedua, posisi mendatar di mana sepatu bagian dan dalam menyatu, melapisi kaki selama kamu berjalan atau berlari. Ini seperti dua sepatu menjadi satu dengan sepatu bagian dalam bisa keluar untuk memudahkan pemakaian.
Baca juga:
Mirip Nike Foamposites, Louis Vuitton Pamerkan Koleksi Sneakers Terbaru
Konsep ini berasal dari gerakan standar yang dilakukan kebanyakan orang saat melepas sepatu slip-on seperti Crocs, sandal, atau sepatu kets tua yang sudah longgar, yang melibatkan penggunaan satu kaki untuk menarik tumit kaki lainnya.
Dengan penyangga tumit Go FlyEase, gerakan ini memungkinkan kamu mengeluarkan kaki dari sepatu sekaligus menggeser engsel untuk menopangnya. Seluruh prosesnya bebas tanpa perlu bantuan tangan. Demikian pernyataan tertulis yang dikeluarkan Nike.
Ada lebih dari sekadar daya tarik estetika dan kemalasan di sini. Nike merancang ini dengan mempertimbangkan aksesibilitas, yang berarti ini adalah pilihan yang bagus untuk orang-orang yang mungkin mengalami kesulitan membungkuk untuk memakai atau mengikat tali sepatu.
Sepatu FlyEase ini diciptakan desainer Nike Tobie Hatfield yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di Nike mengembangkan sepatu yang mengutamakan aksesibilitas lebih demi memenuhi kebutuhan orang dengan disabilitas.
Upaya ini terkadang menghasilkan beberapa produk inovatif dan terkenal seperti sepatu yang terinspirasi dari Back to the Future, Nike Mag, dan varian self-lacing yang lebih modern seperti HyperAdapt 1.0 dan Adapt BB.
“Ini sepatu hands-free pertama kami,” kata Hatfield. Meskipun Go dibuat untuk orang yang mengalami kesulitan mengikat tali sepatu, bisa siapa saja, mulai dari ibu hamil di trimester ketiga hingga lansia dengan rematik, Nike yakin desain ini akan diperlukan siapa saja yang ingin memakai sepatu dengan lebih mudah.
Baca juga:
Nike belum berkomitmen untuk memastikan apakah teknologi Go akan digunakan untuk olahraga basket atau lari, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk inovasi lanjutan di kemudian hari.
Namun, bagian paling menonjol dari Flyease Go adalah bahwa ini bukan hanya sepatu, tetapi potret mentalitas yang berubah di Nike dalam cara perusahaan mengejar terobosan dalam desain.
“Kami sering mendengarkan para atlet ekstrim untuk pencapaian semacam ini. Lebron kami lihat sebagai atlet ekstrim. Jika kami bisa mendesain untuknya, kami juga bisa menyelesaikannya masalah kebutuhan pemain bola basket sekolah menengah. Yang saya suka tentang sepatu ini khususnya adalah kami mendengarkan kebutuhan ekstrim [orang dengan keterbatasan]. Tetapi dengan solusi ini, kami merasa itu adalah kebutuhan universal,” kata Direktur Senior Nike Ease Sarah Reinertsen seperti diberitakan fastcompany (3/2).
Dengan kata lain, daripada sekadar mendesain sepatu untuk para atlet dewa seperti yang dulu dilakukan, kini Nike juga merancang terlebih dahulu untuk orang berkebutuhan khusus. Dalam kedua kasus tersebut, inovasi Nike dapat menguntungkan konsumen umum, tetapi opsi terakhirlah merangkul lebih banyak orang di dalamnya.
Nike mengatakan sepatu tersebut akan dijual mulai tanggal 15 Februari untuk member Nike tertentu, meskipun tidak jelas berapa banyak unit yang akan tersedia pada penjualan pertama. Perusahaan mengatakan ketersediaan konsumen yang lebih luas direncanakan pada akhir tahun 2021. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!