Kota Lama Semarang makin Dipercantik, Ayo Jelajahi!


Kota Lama Semarang. (Foto: instagram.com/nofita_listiyani)
MENGUNJUNGI Semarang tak lengkap kalau tak mampir ke Kota Lama. Kamu akan dibawa ke suasana masa silam dengan gedung-gedung tua khas zaman kolonial. Pengalaman di Kota Tua Semarang pasti tak akan terlupakan seperti halnya menjelajahi wisata kulinernya.
Kota Lama Semarang kini tampil atraktif, cantik, dan nyaman. Meski renovasi bangunan dan perbaikan infrastruktur masih dikerjakan, kenyamanan menjelajahi kawasan Kota Lama sudah bisa dirasakan.
1. Kawasan ramah pedestrian

Dikutip Arah Destinasi, pengunjung bisa membayangkan bagaimana kenyamanan yang akan didapat saat berjalan-jalan di kawasan tersebut. Trotoar ramah pejalan kaki, kebersihan terjaga, dan sebentar lagi bakal tidak ada lagi kabel-kabel listrik yang bergelantungan mengganggu pemandangan.
Pemerintah daerah memang tengah menggarap serius kawasan Kota Lama. Tempat itu menjadi lebih atraktif, banyak perusahaan swasta menghidupkan kembali gedung-gedung tua dengan membuka usaha wisata. Mulai dari kafe, museum, hingga trick eyes.
Tersedia pemandu wisata lokal, walking tour, cycling tour, hingga Vespa tour. Jika cuaca cerah, akan ada live music keroncong setiap Kamis.
2. Menambah pengetahuan di Kota Lama dari pemandu lokal

Jalan-jalan di Kota Lama memang mengasyikkan. Namun, akan lebih asyik lagi jika ditemani pemandu lokal yang fasih menjelaskan bagaimana pergerakan dan kemeriahan kawasan tersebut di masa kolonial.
Untuk walking tour, pengunjung yang tertarik dikenai biaya Rp 50 ribu/orang. Pemandu wisata lokal akan membimbing menyusuri jalur gula di kawasan Kota Lama. Kisah-kisah menarik tentang Raja Gula Semarang Oei Tiong Ham akan diceritakan. Bekas kantor dan distribusi gula pada zaman kolonial bisa ditelusuri satu per satu.
3. Makin asyik, walking tour dengan para pencinta sejarah

Komunitas-komunitas sejarah juga kerap mengadakan penelusuran bersama di kawasan Kota Lama. Pada 26 Januari ini misalnya, akan ada Walking Tour on Old Town Sugar Trail dengan biaya Rp 25 ribu/orang. Penelusuran bersama komunitas jelas menyenangkan. Pengetahuan bertambah, teman pun kian banyak. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tren Perjalanan Traveller Perempuan di 2019, Bagaimana dengan Kamu?
Bagikan
Berita Terkait
Pedas, Manis, dan Asam Bandeng Kropok Khas Semarang

Bermain Cahaya dan Merespons Ruang dalam ‘Jawimajinasi’
