Sekjen DPR Mengaku Tidak Kenal Sosok Gatot Pujo

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 26 November 2015
Sekjen DPR Mengaku Tidak Kenal Sosok Gatot Pujo

Sekjen DPR Winantuningtyastiti Swasanani melambaikan tangan seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/11). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Winantuningtyastiti Swasanani, Sekretaris Jendral (Sekjen) DPR menyambangi gedung KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap anggaran bantuan sosial (bansos) di Sumatera Utara (Sumut). Menurut Winantuningtyastiti, ia diperiksa untuk memberikan kesaksian terhadap kasus yang dihadapi mantan Sekjen Partai NasDem Rio Patrice Capella.

"Enggak itu soal Pak Rio terkait Pak Gatot. Hari ini saya cuma ditanya tentang Pak Gatot terkait Pak Rio Capella. Karena saya tidak banyak tahu tentang Pak Gatot itu, ya maka gak banyak. Karena saya tidak tahu banyak," ujar Winantuningtyastiti Swasanani di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/11).

Ia mengaku hanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Rio Capella, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Tupoksi Rio Capella sebagai anggota DPR. Dalam kesempatan yang sama, Winantuningtyastiti pun mengaku tidak begitu mengenal sosok Gatot.

"Iya. Yang tentang Pak Gatot Pujo. Sementara saya tidak tahu mengenal Pak Gatot Pujo. Ya soal Pak Rio biar tugasnya Pak Rio di DPR," pungkasnya. (aka)

 

Baca Juga:

  1. Kasus Suap Gatot Pujo, KPK Panggil 5 Pejabat Sumut
  2. Terkait Kasus Gatot Pujo, KPK Panggil Sekda Sumut
  3. Maruli Hutagalung Siap Diperiksa Terkait Tuduhan Istri Gatot Pujo
  4. Kejagung Bantah Terima Suap Rp300 Juta dari Istri Gatot Pujo
  5. Tjipta Lesmana: Kasus Gatot dan Rio Capella Bernuansa Politik

 

#Korupsi Dana Bansos #Gatot Pujo Nugroho #Patrice Rio Capella #Winantuningtyastiti Swasanani
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
46 Persen Bansos Diklaim Tidak Tepat Sasaran
Berdasarkan evaluasi Bappenas, ada sekitar 46 persen penerima bansos tidak tepat sasaran akibat adanya exclusion dan inclusion error.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 Juni 2024
46 Persen Bansos Diklaim Tidak Tepat Sasaran
Bagikan