Sejumlah Developer Mengomentari Kesuksesan 'Elden Ring'


Developer di balik suksesnya Battlefield 2042 serta Horizon Forbidden West mengomentari Elden Ring. (Foto: From Software)
SEBAGAI salah satu game yang lagi marak dimainkan pada Maret 2022 ini, Elden Ring memiliki potensi besar untuk mendapatkan penghargaan Game of the Year. Kesuksesan tersebut mungkin bisa memancing developer lain untuk kesal, apalagi ketika mereka rilis di waktu yang sama dengan rilisnya Elden Ring.
Elden Ring seperti yang dikutip dari laman MP1st, ternyata sukses dengan rating tinggi di Metacritic. Kesuksesan tersebut mungkin membuat para gamer di dunia terbukti sudah bosan dengan game yang menggunakan banyak dialog. Para gamer agaknya ingin gameplay yang berfokus pada game serta memukul musuh di sekitar karakter utama.
Baca Juga:
Berkompetisi di Gim Elden Ring, Kamu Berkesempatan Dapat Tanah di Skotlandia
Developer yang kesal dengan kesuksesan Elden Ring salah satunya ialah developer dari game AAA ternama. Developer dari suksesnya game Battlefield 2042 serta Horizon Forbidden West faktanya juga kalah pamor meski game tersebut memiliki waktu 'nyamannya' setengah bulan sebelum Elden Ring rilis.

Salah satu developer yang kesal adalah Rebecca Fernandez O'Shea, yang ternyata adalah developer dari Nixxes Software (developer first-party di Sony Studio), serta Blake Rebouche yang ternyata adalah senior quest designer dari game next-gen milik Sony yakni Horizon Forbidden West.
Mereka berdua menanggapi UX designer Ubisoft bernama Ahmed Salama tentang kesuksesan Elden Ring. Nilai ulas yang besar hingga 97 di Metacritic membungkam bahwa para gamer sudah bosan dengan UX game yang mutakhir. Mereka pun membalas bahwa grafik, performa, serta stabilitas pun juga bukan jadi hal penting untuk sebuah game bila Elden Ring adalah sebuah patokan kesuksesan menciptakan game.
Baca Juga:
Developer Sebut 'Elden Ring' Sukses Berkat Kontribusi George RR Martin
Bahkan Salama sempat memberi komentar negatif kepada pengembang Elden Ring, yakni From Software. Ia mengatakan bahwa penggarapan Elden Ring dilakukan di tempat yang tidak kondusif karena banyak asap rokok. Tak hanya itu, ia juga mengatakan Elden Ring digarap dengan monitor CRT yang lawan.
Namun, akun Twitter @Foxy_Scrambles juga mengomentari Ubisoft dengan mengatakan telah membuat game open world yang tidak mungkin dapat menginspirasi siapapun.
Elden Ring sekarang sudah menjadi patokan untuk sebuah game open-world RPG, tidak ada DLC dan microtransaction, serta berfokus pada gameplay ambiguitas yang memiliki cerita berbeda di tiap pemain. (dnz)
Baca Juga:
Pengembang 'Elden Ring' Naikkan Gaji Seluruh Karyawan karena Gamenya Sukses
Bagikan
Berita Terkait
Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai

HoYoverse Umumkan Honkai: Nexus Anima, Buka Pendaftaran Uji Coba Tertutup

Zenless Zone Zero Versi 2.2 Rilis 4 September, Kenalkan Obol Squad yang akan Membalikkan Keadaan

Mengenal Berbagai Cara Top Up Game dengan Aman dan Terjangkau

DPR Dukung Larangan Roblox: Bukan Sekadar Game, Konten di Dalamnya Dicurigai Merusak Moral dan Memicu Kekerasan Anak

Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE

Pemprov DKI Peringatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Game Roblox yang Marak Dimainkan Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Yang Bakal Dilakukan Pemprov DKI
