Sejarah Panjang Masjid Pathok Negoro Ad Darojat Babadan


Masjid Pathok Negoro Ad-Darojat Babadan
MerahPutih Budaya - Masjid Pathok Negoro Ad-Darojat Babadan merupakan salah satu masjid bersejarah dalam hal siar Islam di Yogyakarta. Selain digunakan sebagai basis dakwah Islam, masjid ini juga difungsikan sebagai pembatas wilayah.
Masjid bersejarah ini dibangunan pada masa Sri Sultan HB I, tahun 1774 dan berdiri di atas lahan sultan ground seluas 120 meter persegi.
"Pendirian masjid diawali dengan dibangunnya Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Pembangunan masjid ini terkait erat dengan dakwah Islam oleh pihak keraton, dilakukan melalui masjid pathok negoro yang sekaligus menjadi pusat dakwah dan pengadilan serta semacan kantor urusan agama," demikan tertulis dalam Bunga Rampai Masjid Pathok Negoro.
Hal yang menarik dalam perjalanan sejarahnya, keberadaan masjid ini pernah dipindahkan kolonial Jepang. Dipindah dari Bantul ke Jalan Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta.
Pemindahan dilakukan karena Jepang akan membangun pangkalan pesawat di sekitar berdirinya masjid. Setelah dipindahkan, di Sleman ternyata masjid tak terurus. Kehidupan keagamaan warga di sekitar seakan mati suri, tidak seperti di tempat awal.
Pada tahun 1960, masjid pun dikembalikan. Ide awal pembangunan kembali masjid ini di tempat semula dilakukan oleh salah seorang warga Babadan. Namanya pun kini disematkan menjadi bagian dari nama masjid, "Ad Darojat".
Setelah itu, renovasi masjid dilakukan beberapa kali. Di antaranya 1992 dan 2001. Pada tahun 2001, kelengkapan masjid ditambah, seperti serambi depan dan gerbang masuk masjid. (Fre)
BACA JUGA: