SEJARAH HARI INI: Konferensi Peranakan Arab Mendeklarasikan Sumpah Pemuda Indonesia Keturunan Arab

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Rabu, 04 Oktober 2017
SEJARAH HARI INI: Konferensi Peranakan Arab Mendeklarasikan Sumpah Pemuda Indonesia Keturunan Arab

Para anggota PAI berpose pada peringatan pertemuan PAI di Bandung, 6 Oktober 1939. (dokumen foto miliki keuarga AM Alkaff)

Ukuran:
14
Audio:

SEJARAH hari ini, 83 tahun silam, para tokoh-tokoh Peranakan Arab di Indonesia menggelar Konferensi Peranakan Arab di kediaman Said Bahelul di Kampung Melayu, Semarang.

Konferensi tersebut dihadiri sekira 40 tokoh Peranakan Arab dari Arrabitah, organisasi pro Sayid, dan Al-Irsyad, organisasi non-Sayid. Mereka berasal dari Surabaya, Semarang, Pekalongan, dan Jakarta.

Sebelum konferensi berlangsung, banyak masyarakat keturunan Arab berkeyakinan bahwa tanah air mereka nun jauh di Jazirah Arab.

Debat sengit terjadi di dalam konferensi, ketika AR Baswedan menguraikan prasaran dengan pokok utama berisi pernyataan bahwa tanah air Peranakan Arab adalah Indonesia.

Meski sengit, para peserta konferensi, tulis Suratmin dalam Abdul Rahman Baswedan Karya dan Pengabdiannya, akhirnya satu suara, bersepakat menjadikan Indonesia sebagai tanah air Peranakan Arab. Mereka pun lantas mendeklarasikan Sumpah Pemuda Indonesia Keturunan Arab:

1. Tanah air peranakan Arab adalah Indonesia.

2. Karenanya mereka harus meninggalkan kehidupan menyendiri (isolasi).

3. Memenuhi kewajibannya terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.

“Sumpah Pemuda” ini bertujuan untuk menyetujui dan mengikuti Sumpah Pemuda Indonesia, tanggal 28 Oktober 1928. Semua peserta juga sepakat menabalkan 4 Oktober sebagai Hari Kesadaran Arab-Indonesia.

Sebagai tindak lanjut sumpah tersebut, kemudian dibuat wadah organisasi Persatuan Arab Indonesia (PAI), kelak berubah menjadi Partai Arab Indonesia pada tahun 1940.

Di tengah kondisi keadaan darurat politik pada tahun 1930, kecurigaan pemerintah Belanda terhadap kaum nasionalis makin meninggi seiring penangkapan para tokoh partai politik nasional.

Kaum nasionalis mendapat pemompa semangat baru akibat keberpihakan Peranakan Arab terhadap tanah air Indonesia.(*) Achmad Sentot

#Partai Arab Indonesia #Persatuan Arab Indonesia #Sejarah Peranakan Arab
Bagikan

Berita Terkait

Bagikan