Sederet Pameran di Museum MACAN Sepanjang Tahun 2020

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 30 Desember 2019
Sederet Pameran di Museum MACAN Sepanjang Tahun 2020

Melati Suryodarmo – Eins und Eins ditampilkan di "First Sight", Museum MACAN pada 2017 (Foto: HO/Museum Macan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEPANJANG tahun 2020 mendatang, akan ada banyak acara pameran seri dari seniman lokal maupun mancanegara di Museum MACAN. Hal itu diungkapkan Direktur Museum MACAN Aaron Seeto melalui siaran pers, seperti dilansir Antaranews, Senin (30/12).

“Kami tidak sabar untuk menampilkan pameran skala besar karya-karya Melati Suryodarmo, Julian Rosefeldt, Agus Suwage dan Chiharu Shiota pada 2020," katanya.

Program tahun 2020 akan dibuka dengan pameran video masif bertajuk Manifesto pada Februari – Mei 2020, yang ditampilkan dalam 13 layar. Karya ini dibuat oleh perupa Jerman Julian Rosefeldt.

Chiharu Shiota - Uncertain Journey (Foti: HO/Museum MACAN)
Chiharu Shiota - Uncertain Journey (Foti: HO/Museum MACAN)

Akan tampil aktris Cate Blanchett tampil sebagai 12 karakter dan membacakan manifesto seni abad ke-20 serta tulisan dari para perupa, penyair, arsitek, penampil dan membuat film. Termasuk di dalamnya Kazimir Malevich, Sturtevant, Sol LeWitt, Claes Oldenburg, Mierle Laderman Ukeles, André Breton, Bruno Taut, Lebbeus Woods, Yvonne Rainer dan Jim Jarmusch.

Presentasi tersebut dibuat dalam kerjasama kemitraan dengan Art Gallery of New South Wales (AGNSW).

Masih di bulan Februari, ada acara 'Why Let the Chicken Run?', sebuah pameran survei museum perupa kontemporer Melati Suryodarmo. Di dalamnya terdapat pertunjukan yang mengeksplorasi konsep tubuh dan dipengaruhi tradisi seni di Solo, kota asalnya dan studi Melati di Jerman. Saat itu ia berguru ke seniman pertunjukan Marina Abramovic dan penari/koreografer Butoh Anzu Furukawa.

Julian Rosefeldt - Manifesto (2015) (Foto: HO/Nicolas Brasseur)
Julian Rosefeldt - Manifesto (2015) (Foto: HO/Nicolas Brasseur)

Karya tersebut ditampilkan bersama dengan 'Manifesto'. Berfokus pada serpihan karya Melati, termasuk 'Why Let the Chicken Run' (2001), yang dibuat sebagai bentuk penghormatan ke salah satu panutannya, Ana Mendieta. Ada pula 'EXERGIE -Butter Dance' (2012), salah satu karyanya yang paling populer. Penampilannya bisa dilihat di hari-hari tertentu selama 13 pekan dengan durasi 15 menit hingga 12 jam.

Di bulan Juli hingga Oktober, kamu bisa melihat pameran survei perupa kontemporer Agus Suwage bertajuk 'The Theatre of Me'. Agus memang dikenal dengan pendekatan jenakanya terhadap isu sosial. Di dalamnya terdapat potret diri perupa, lukisan, patung dan isntalasi karyanya sejak 1980-an.

Museum MACAN juga membawa pameran tunggal terbesar Chiharu Shiota, perupa Jepang yang tinggal di Berlin dan mengeksporasi karyanya selama 25 tahun. Bertajuk 'The Soul Trembles', pameran ini digelar selama bulan November 2020 hingga Februari 2021.

#Museum Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Bakal Tentukan Museum Mana Saja yang Dibuka Hingga Malam Hari
Pemprov DKI Jakarta berencana memperpanjang jam buka museum, perpustakaan, dan taman hingga pukul 22.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Pramono Bakal Tentukan Museum Mana Saja yang Dibuka Hingga Malam Hari
Video
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Kalo dari ketiga tempat bersejarah ini, mana tempat yang udah datengin?
Fransiska Chandra - Selasa, 01 Oktober 2024
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Bagikan