Scooter Braun Buka Suara soal Keterpurukan Justin Beiber


Scooter Braun dan Justin Beiber. (foto: MTV)
BINTANG pop asal Kanada Justin Beiber mengalami masa terpuruk pada 2014 lalu. Sang manajer, Scooter Braun, buka suara tentang kondisi itu dan menyebutnya 'lebih buruk daripada yang dibayangkan publik'.
Berbicara kepada Wall Street Journal, Braun mengungkapkan kekhawatirannya akan keadaan Beiber saat itu.
"Aku mengecewakannya hari demi hari. Kami bagai hidup di neraka, karena ia ada di tempat yang gelap saat itu," ujar Braun.
Tahun 2014 menjadi saat kelam Beiber. Saat itu, ia dituduh mengonsumsi mariyuana dan obat-obatan terlarang. Ia juga ditahan atas keterlibatannya dalam balap mobil di jalan raya di Miami dan terkait dengan upaya perampokan di Los Angeles.
Sebagai tambahan dalam daftar 'kenakalannya' itu, Beiber ditahan atas aksinya melemparkan telur ke sebuah rumah di LA, ditahan karena menganiaya supir limosin di Toronto, dan dituntut seorang fotografer yang mengaku diserang ketika ia mencoba memotret Beiber ketika keluar dari studio rekaman.
Selain itu, Beiber juga membuat ulah di media sosial. Ia mengunggah foto kuil perang di Jepang juga membandingkan kecelakaan yang ia alami dengan kecelakaan yang membunuh Putri Diana. Ia bahkan harus meminta maaf karena menggunakan kata-kata rasialis dan membuat lelucon tentang Ku Klux Klan.
Namun kini, Beiber bisa merefleksikan dirinya atas apa yang terjadi di 2014. Ia pun mengunggah sebuah foto penangkapannya di akun Instagram pada April lalu dan menuliskan betapa ia bersyukur bisa melalui masa kelam itu.
Braun, saat berbicara tentang apa yang terjadi terhadap Beiber di 2014, mengatakan, "Aku tidak nyaman dengan itu, sedangkan orang menganggapnya masalah. Aku merasakan ini penting, tapi tidak bagi orang lain."
Ia menyebut masalah yang dihadapi Beiber, meski bukan soal hidup dan mati, tetaplah penting untuk dihadapi.
Braun yang juga menjadi manajer untuk Ariana Grande dan Kanye West itu mengatakan saat banyak pelaku di industri musik hilang kepercayaan pada Beiber, ia malah sebaliknya.
"Beberapa orang besar di industri musik, orang-orang yang berinvestasi di karier Beiber berkata kepadaku, 'Sudah berakhir. Fokuslah pada hal lain. Anak ini sudah tamat'," ujar Braun.
Namun, Braun bergeming. Ia memegang teguh janji yang ia buat saat Beiber berusia 13 tahun. Saat itu, ia berjanji tak akan pernah menyerah menghadapi Beiber.
"Jadi aku rasa Justin sudah melihat bagian terburuk dari dirinya. Melihatnya bangkit dari hal itu amatlah mengagumkan," ujarnya.(*)