Satu Keluarga di Kota Serang Diduga Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 12 Januari 2021
Satu Keluarga di Kota Serang Diduga Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air

Yayu seorang asisiten rumah tangga menunjukkan foto keluarga yang diduga menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1). (Mulyana)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Satu keluarga yang tinggal di Kota Serang, Banten, diduga menjadi salah satu korban kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1).

Keempat anggota keluarga itu terdiri dari Umbu Kristin Zai (2), Zursisya Zuar Zai (9) dan Arneta Fauzia (38). Sedangkan, satu korban lainnya yaitu satu bayi yang berumur di bawah satu tahun bernama Fao Nuntius Zai.

Baca Juga

Cara Tim Inafis Berhasil Identifikasi Jenazah Sriwijaya Air Okky Bisma

Menurut keterangan asisten rumah tangga korban, Yayu, keluarga ini merupakan pendatang di Kota Serang yang sebelumnya tinggal di Kota Bogor.

Kata Yayu, mereka pindah dan mengontrak di salah satu rumah di Komplek Taman Lopang Indah, RT/RW 01/013 Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang sejak bulan Oktober 2020 hingga saat ini.

Sedangkan suami korban yaitu Yaman, bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di salah satu perusahaan di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kalau ibu (Arneta Fauzi) memang ngontrak di sini sudah kurang lebih sekitar 3 bulanan sampai sekarang. Tadinya kan tinggal di Bogor karena suaminya ini kerja di Kalimantan jadi ABK," ucapnya dikutip Antara.

Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Operasi pertolongan dan pencarian kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ketiga difokuskan pada pencarian di bawah permukaan laut, baik untuk jenazah penumpang, serpihan potongan bagian pesawat terbang maupun kotak hitam. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Operasi pertolongan dan pencarian kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ketiga difokuskan pada pencarian di bawah permukaan laut, baik untuk jenazah penumpang, serpihan potongan bagian pesawat terbang maupun kotak hitam. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Ia menjelaskan bahwa dirinya sempat mengantarkan korban ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada pagi pukul 09:00 WIB hari Sabtu (9/1). Rencananya ibu dan tiga anaknya tersebut akan berkunjung ke Pontianak untuk menemui suaminya.

Akan tetapi, kata Yayu, dari pemberangkatan yang sudah dijadwalkan tersebut mengalami keterlambatan sehingga dirinya pun ikut menunggu menemani korban.

"Hari Kamis (7/1) sudah ke bandara tapi ketinggalan pesawat, terus hari Jumat (8/1) jadwalnya juga diundur karena dianya kecapean kayanya. Terus ngambil yang jam setengah dua itu hari Sabtu, berangkat jam 9 pagi dari sini," sambungnya.

Ia mengungkapkan tidak lama setelah pemberangkatan dari bandara, suami korban kemudian menelpon kepada anak sulungnya Auliya (19) untuk menanyakan istri dan anak-anaknya yang tak kunjung tiba di Pontianak.

"Karena si neng Auliya itu ga ikut berangkat, pas sorenya itu bapak (Yaman) telpon nanyain si ibu ko gak nyampe-nyampe katanya. Udah gitu ngedenger berita dari TV pesawat yang ditumpangi ibu kecelakaan, dari situ saya kaget," ujar Yayu.

Sementara itu, Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan, informasi yang diterima oleh pihaknya bahwa keempat korban dalam peristiwa itu merupakan warga Bogor yang tinggal di rumah kontrakan di Kota Serang.

"Karena ini informasinya belum vailid dan belum tentu benar, maka kami akan coba memastikan dulu. Menurut info ada 4 orang dalam satu keluarga korban atas jatuhnya pesawat SJ182 kemarin," kata Syafrudin.

Ia menuturkan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang saat ini sedang menelusuri data terkait kependudukanya. Jika memang korban tersebut sudah menjadi warganya, maka pihaknya berencana akan memfasilitasi keluarga korban ke posko crisis center di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Kemudian, pihaknya juga mengucapkan duka cita yang sangat mendalam kepada para keluarga korban pesawat Sriwijaya Air itu.

"Atas nama pemerintah Kota Serang turut belasungkawa dan berduka cita kepada korban. Kalau masalah fasilitas kepada keluarga korban kita nanti akan musyawarah dulu dengan OPD terkait," pungkasnya. (*)

Baca Juga

Dua Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Asal NTT Diduga Gunakan KTP Orang Lain

#Sriwijaya Air
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Fun
Kilas Balik Tragedi Jatuhnya Sriwijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu
Pesawat itu mengangkut 62 orang di dalamnya.
P Suryo R - Senin, 09 Januari 2023
Kilas Balik Tragedi Jatuhnya Sriwijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu
Indonesia
KNKT Sebut Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 karena Gangguan pada Sistem Mekanikal
Nurcahyo Utomo mengatakan tim investigasi meyakini adanya gangguan pada sistem mekanikal pesawat Boeing 737-500 dengan registrasi PK-CLC tersebut.
Andika Pratama - Kamis, 03 November 2022
KNKT Sebut Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 karena Gangguan pada Sistem Mekanikal
Bagikan