Satgas COVID-19 Mulai Tracing Penyebaran Corona di Petamburan

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 22 November 2020
Satgas COVID-19 Mulai Tracing Penyebaran Corona di Petamburan

Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo di Rumah Sakit Darurat COVIDD-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) (ANTARA/HO-Satgas COVID-19)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tracing penderita COVID-19 di kawasan Petamburan, mulai dilakukan. Hal ini berkaitan dengan acara Maulid Nabi dan pernikahan putri pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Selain itu, pelacakan kasus corona juga berkaitan dengan Lurah Petamburan, Setiyanto, yang dinyatakan terpapar virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut. Ia sempat memantau acara tersebut yang dihadiri ribuan orang tersebut.

Baca Juga

Satgas COVID-19 Akui Kesulitan Tracing Massa di Petamburan dan Megamendung

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta Lurah Petamburan Setiyanto menjadi titik awal tracing dari kerumunan di acara Pemimpin FPI Rizieq Shihab.

“Selanjutnya tes massal dari keluarga inti semua yang positif,” kata Doni lewat keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (22/11).

Doni menyatakan, dibutuhkan kerelaan hati dari masyarakat untuk melakukan swab. Utamanya bagi yang pernah mengikuti kerumunan termasuk selama liburan panjang dan demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.

“Upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak," kata Doni.

Kepala BNPB Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Kepala BNPB Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

Mantan Danjen Kopasuss dan Pangdam Siliwangi hingga Patimura ini menyadari benar kesulitan yang dihadapi di lapangan. Ia lantas meminta petugas pelacakan mampu mendekati dan meyakinkan masyarakat

"Semua harus dilakukan dengan pendekatan humanis,” papar Doni.

Dalam penegakan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan, sekali lagi Doni menekankan "prinsip nondiskriminasi". Bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apa pun.

Ia mengutip ungkapan 'Salus populi suprema lex' atau Keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.

"Itu prinsip kami,” tegas Doni Monardo. (Knu)

Baca Juga

Diminta Tes Swab, Rizieq Shihab Tolak Bertemu Polisi

Bagikan
Bagikan