K-pop

Sasaeng, Fans Militan K-Pop

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 13 Agustus 2018
Sasaeng, Fans Militan K-Pop

Penggemar bisa jadi terobsesi kepada sang idola. (foto: bangkokpost)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MASIH ingat unggahan Younglex yang mengaku diserang fan K-pop? Luka-luka yang diderita rapper kontroversial itu membuat banyak orang berpikir apakah benar fans K-pop sedemikian ganasnya. Meskipun belakangan Younglex mengaku bahwa unggahan itu hanya trik makeup, publik tetap saja penasaran, apakah ada fan K-pop yang sampai berlaku anarkistis?

Para artis K-pop memang punya banyak penggemar. Tak hanya di negeri sendiri, tapi juga di luar negeri. Di Korea Selatan, fan militan punya sebutan tersendiri, yakni 'sasaeng'. Mereka ialah fan yang menggilai idola hingga mencapai batas mengganggu kehidupan sang idola, bahkan sampai membuatnya merasa terancam.

Orang Korea, terutama para remaja, tak punya banyak kesempatan untuk menikmati aktivitas budaya. Hal itulah yang dipercaya sebagai faktor timbulnya fan yang kelewat 'menempel'. "Saya percaya itu jadi faktor krusial yang melahirkan banyak sasaeng," jelas profesor psikologi di Seoul National University, Kwam Keum-joo kepada Korea Times.

Dalam bahasa Korea, 'sasaeng' berarti kehidupan pribadi. Namun dalam kasus fenomena K-pop, kata itu diartikan sebagai penggemar yang obsesif. "Dahulu, remaja hanya menonton televisi dan mengdengarkan K-pop. Mereka tak menikmati hobi lain, seperti bermain musik atau berolahraga," ujar Keum-joo. Ia menyebut generasi muda Korea hanya menikmati satu aktivitas, yakni menjadi 'fanboy' atau 'fangirl'. Itulah yang membuat mereka jadi terobsesi hingga sampai pada batas mengganggu sang bintang.

Anak muda Korea menghabiskan waktu dengan aktivitas fangirl atau famboy. (foto: hellok-pop_

Tak hanya keterbatasan aktivitas, Keum-joo menyebut media juga ikut bertanggung jawab atas munculnya 'sasaeng'. Media yang terlalu fokus pada hallyu dan K-pop belakangan membuat orang Korea tak mengapresiasi keberagaman. "Hallyu merupakan kebanggaan nasional yang ditekankan saat ini. Itu yang dibuktikan oleh BTS, tapi itu juga membuat 'sasaeng' dan obsesi merajalela. Itu menurut saya merupakan efek negatif dari demam K-pop," ujarnya.

Tingkah obsesif sasaeng sudah terkenal. Mereka bisa mengejar sang idola seharian. Sebagian bahkan rela menunggu di depan rumah sang idola. Bukan belakangan ini saja sasaeng beraksi, mereka bahkan telah berulah sejak 1990-an, bersamaan dengan tenarnya idola seperti H.O.T di Korea.

Meskipun terlihat amat negatif, perilaku obsesif sasaeng ternyata lebih pada upaya ingin memperlihatkan diri pada sang idola ketimbang delusi. Salah satu buktinya ialah kejadian ketika seorang penggemar berhasil menyusup ke kediaman grup TVXQ dan berfoto di sana. Foto itu kemudian dikirimkan ke grup itu. Tak hanya itu, personel GOT7, Jackson Wang, bahkan sempat mengalami kecelakaan mobil pada 2016 karena dikejar taksi yang dinaiki sasaeng.

Sasaeng kerap menguntit idola mereka. (foto: pixabay/meditations)

Di antara para sasaeng, bahkan ada kompetisi untuk tampil mencolok dan mendapat perhatian dari sang idola. "Mereka hanya ingin pamer bahwa mereka berbeda," ujar Keum-joo. Kelakuan 'luar biasa' sasaeng ini tak jarang bikin agensi putar otak. Menjauhkan sasaeng bisa mengurangi jumlah penggemar, atau bahkan mematikan karier sang bintang. Pasalnya, tak jarang ada sasaeng yang punya infomrmasi sensitif mengenai selebritas favoritnya. Hal itulah yang membuat agensi amat berhati-hati dalam berhubungan dengan sasaeng.

Solusi terbaik dari dilema tersebut ialah tindakan hukum. Sayangnya, menguntit (seperti yang kerap dilakukan sasaeng) dianggap pelanggaran kecil di Korea. Dendanya pun ringan, hanya 100 ribu won atau Rp 1,2 juta. Keum-joo menyarankan para bintang harus berani buka suara jika ingin ada perubahan. Keberanian dan tindakan tegas mungkin akan membuat fan marah, tapi hal itu diperlukan. "Para bintang harus tegas dan jelas kepada penggemar mana yang boleh dan mana yang dilarang," jelas Keum-joo.

Wah, ternyata penggemar bisa teramat nekat demi bintang idola ya.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan